Selasa, 31 Maret 2009

Kejutan Biomedik dan Guru Singa

Hari ini memang luar biasa, begitu banyak kejadian penting yang terjadi susul menyusul. pertama-tama hari ini selasa 31 maret 2009 adalah hari terakhir penyerahan SPT wajib pajak perorangan, dan hari ini juga adalah hari yang telah aku cadangkan untuk persiapan terakhir ujian I blok respirasi besok. Jadi pagi ini aku berangkat dari rumah dengan pikiran bagaimana caranya aku bisa menyerahkan SPT itu sementara aku harus menyusun soal ujian dan memperbanyaknya untuk dipergunakan besok. Dua hal ini saja sudah sulit dikompromikan.

jadi setelah lihat-lihat dan riset sedikit via goggle aku menyerah, biarlah ku bayar saja denda itu tokh salah ku juga menunggu-nunggu sampai terlambat. Dengan demikian perhatianku sepenuhnya tercurah untuk mempersiapkan soal sebaik-baiknya agar tak ada satupun kesalahan ketik atau lebih parah lagi terpaksa meralat soal besok. saat asyik-asyiknya aku menekan tuts-tuts keyboard itu datanglah telepon yang pertama, jam 10-an kira-kira.

Sabtu, 28 Maret 2009

How to deal with a Toddler

i must admit it is my mistake, or rather my decision that put us in this situation. the problem is that our litlle angel has not yet develop ability to pee and pup properly. for a 2 year old girl compare to her peer this is a delayed development. so we come up with an idea of "carrot and stick" although we keep the stick yet for last resort.

so after a rigorous explanation, over and over again about how and why, after many examples in front of her eye, after imagining future consequences she may faces in the coming of school age, my wife bought jar full of beautiful marble.

Kamis, 12 Maret 2009

"Tekad" kita

Kawan ingatkah kalian senandung yang satu ini..lama sudah tidak kita dendangkan bersama..

ingatkah kalian senandung yang lantang kita teriakkan dengan buncah kebanggaan menyesak dada? dengan bulir air mata kerinduan dan kebulatan tekad

senandung yang mengikat kita di jalan yang satu ini, senandung yang menegaskan identitas kita, senandung harapan dan cita-cita kita

masihkah kalian ingat bagaimana ia di dendangkan?

tahun dan dekade berlalu masihkah kalian senandungkan ia dalam hati?, tidakkan kalian senandungkan ia untuk generasi berikutnya?

TEKAD

Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri

Aral menghadang dan kedzaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini , darah ini sepenuh ridho Ilahi

Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari bujur
Tuju sasaran, siapapun pemanahnya

Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya

Asalkan ikhlas di hati tuk hanya Ridho Ilahi

Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujam
Menembus dada lantakkan keangkuhan

Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Mengoyak dan menumbang kezaliman

Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Ilahi Rabbi

Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan

Kami pisau belati yang selalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah akan padam
Tuk arungi da?wah ini , jalan panjang

Asalkan ikhlas dihati menuju jannah Ilahi Rabbi