Senin, 15 Desember 2008

Monopoly Games di Wikishop

baru aja beli game monopoly baru-baru ini,niatnya supaya bisa dipake maen rame-rame ama istri dan keponakan. Belinya game monopoly dari Electronic Arts versi yang buat PC, jadi inget jaman kecil dulu kalau bulan puasa suka maen monopoli bareng-bareng temen

ternyata game monopoly ini udah berusia lebih dari 70 tahun loh, dan ada beragam versi, apalagi yang versi PC dan Xbox atau Wii-nya. coba iseng nyari di Wikishop ternyata ada 223,401,914 produk monopoly yang di jual di toko online yang di indeks ama Wikishop

cuma game ini memang kadang-kadang ngeselin kayaknya AI-nya ketauan banget dehm, soalnya kadang kita maen bisa keseringan banget masuk penjara, atau sering banget nemplok di perumahan, bisa apes banget atau malah beruntung banget, jadinya kalau udah sering maen udah ga seru lagi. AI-nya musti diperbaiki supaya bisa lebih random

ngomong-ngomong enak banget belanja pake Wikishop soalnya kan dia indeks-in toko-toko online, sama kayak google gitu, jadi kita bisa liat misalkan game monopolynya EA ini di jual di toko mana aja n berapa harganya, pake Wikishop lebih simpel.

Kamis, 23 Oktober 2008

Resensi Philip Pullmann's Trilogy "His Dark Material"

Sudah lama sebenarnya membaca Buku yang pertama "Golden Compass", tapi baru pekan lalu berhasil menyempatkan diri membaca 2 buku lanjutannya "The Subtle Knife" dan "The Amber Spyglass". Trilogy ini termasuk jenis bacaan Fantasi, mungkin masih lanjutan dari efek Harry Potter, nevertheless saya sudah membacanya dan merasa indifferent.

Philip Pullmann bercerita tentang "Debu" dan Petualangan Lyra dalam dunia multidimensi. Sebuah fantasi lama yang mengatakan bahwa ada banyak dunia dalam alam semesta isi, dunia dengan dimensi yang berbeda. Seperti dalam film Jet Lee "The One", orang bisa melakukan perjalanan antar dimensi, antar dunia.

cerita dimulai dalam Dunia Lyra yang tidak jauh berbeda dengan dunia kita, perbedaannya adalah setiap manusia dalam dunia Lyra memiliki Daemon, bukan dalam artian demon seperti pada bahasa kita, tapi ia semacam jiwa, saat membaca buku-buku lanjutannya saya menyadari bahwa yang dimaksud adalah "suara hati" atau nurani kita yang mewujud dalam bentuk hewan tertentu. Pantalaimaon Daemon Lyra masih bisa berubah bentuk karena manusianya Lyra masih belum dewasa. dan tentu saja manusia dan daemonnya bisa berkomunikasi seringkali dalam dunia lyra kita bisa menerka karakter seseorang dengan melihat bentuk akhir dan perilaku daemonnya.

Bagaimana dengan Debu yang menjadi topik pembicaraan utama ? dijelaskan bahwa debu ternyata selalu berkumpul pada manusia, dan terutama pada konsentrasi yang tinggi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak, karena Debu nampaknya tertarik pada kesadaran atau kecerdasan, Intelegensia ! yang amat menarik adalah dan menjadi problem besar dalam cerita ini ada sebagian orang-termasuk lyra- yang dapat berkomunikasi dengan Debu, dengan kata lain Debu-pun berkesadaran.

Kompas emas Lyra atau alethiometer berfungsi menjawab pertanyaan, semua pertanyaan ! dan ia termasuk alat untuk berkomunikasi dengan Debu. Alat lain ditemukan oleh tokoh Dr Malone dalam "The Amber Spyglass" dari dunia kita yang meneliti Debu atau Materi Gelap ( Dark Matter ) yang mengisi ruang kosong di alam semesta.

Petualangan Lyra dipicu oleh permasalahan seputar Debu dan keinginannya untuk menyusul pamannya yang ternyata nanti diketahui tidak lain ternyata ayahnya sendiri. Ayahnya ini pergi ke dunia lain dengan tujuan untuk berperang.... Nah sampai sini fantasi Mr Pullmann bergerak semakin liar....Ayah lyra membangun aliansi antar dunia dengan satu tujuan yaitu memerangi Otoritas. Otoritas adalah Malaikat pertama yang dengan sewenang-wenang telah membangun kerajaan surga dan memaksa semua makhluk berkesadaran untuk tunduk padanya melalui peran Gereja.

dengan kata lain dalam fantasi Mr Pullmann Gereja selama ini menyembah Tuhan padahal disebaliknya Gereja menjadi kaki tangan Otoritas, dan saat ini otoritas telah berkuasa selama 33.000 tahun sejak manusia memilki kesadaran. lalu dimana Tuhan dalam dunia Fantasi ini, tidak begitu jelas, nampaknya dalam cerita iniTuhan sudah mati atau tidak berperan lagi.. sampai sini saya agak sedikit menyesal sudah membeli dan membaca buku ini karena tentunya pesan ini bukan pesan yang baik untuk dibaca oleh anak-anak.

Sudah jelas dalam cerita ini digambarkan perjuangan meraih kebebasan dengan menentang otoritas gereja, bahwa tuhan tidak berperan lagi, setelah menciptakan alam semesta ia hanay duduk berpaku tangan. semua ini adalah premis kaum liberal dan anti agama. Apalagi dalam kisah ini diceritakan bahwa Ayah Lyra dan sekutunya berhasil dan Otoritas serta anteknya kaum Gereja kalah. Terfikir oleh saya kisah ini tentunya di inspirasi oleh perjuangan kaum intelektual Eropa melawan dominasi dan konservatisme gereja katolik di Eropa pada abad pertengahan.

Alhasil ini adalah kisah yang membawa fantasi dan imajinasi kita membumbung tinggi menembus batas antar dunia dan masuk ke dunia malaikat, membicarakan urusan-urusan besar di alam semesta berpuncak pada peperangan besar antara aliansi manusia dan kerajaan tuhan palsu. Mudah sekali menikmati kisah ini asalkan kita waspada dengan implikasi cerita yang membawa pesan-pesan liberal.

Sebagai kesimpulan saya merekomendasikannya sebagai bacaan pelepas stress bagi pembaca dewasa dengan dasar aqidah yang baik dan wawasan memadai seputar peperangan pemikiran, tidak direkomendasikan untuk anak-anak apatah lagi untuk bacaan pengantar tidur.

Selasa, 21 Oktober 2008

Hak Dasar Kehayatan Sebuah Komentar

Beberapa hari yang lalu membaca tulisan yang amat menarik di Rubrik Resonansi harian republika, saya kutipkan di bawah, tulisan oleh Ahmad Tohari (kalau tidak salah) silahkan menyimak....

Ini keluhan seorang perempuan usia hampir 40 tahun dan belum menikah. Mungkin, keluhan itu sudah didengar oleh banyak orang sebelum akhirnya sampai ke telinga saya. Begini. perempuan itu menyesali dirinya mengapa belum juga bertemu jodoh. Padahal, dia sudah puluhan tahun mengharapkannya. Dalam keluhan itu, dia bilang bahwa dirinya sehat lahir batin, secara fisik tak kurang suatu apa, berpendidikan baik, masih punya orang tua lengkap, dan berpenghasilan tetap pula. "Saya memang punya penampilan biasa-biasa saja, tidak rupawan. Apakah ini penyebabnya?"

Saya dengar keluhan perempuan itu tidak hanya berhenti di sini. Dia, konon, juga mempertanyakan hak-hak dasar kehayatannya. Kurang lebihnya, dia bertanya, bila para perempuan bersuami bisa mendapat hak-hak dasar kehayatan mereka: punya anak, menyusui, dan seterusnya, sementara dia malah menderita dalam kesendirian. Siapa yang bertanggung jawab? Atau, kehidupan ini memang tidak adil?

Meskipun saya tidak mengenal langsung perempuan itu, keluhannya cukup lama menjadi bahan perenungan. Ya, rasanya keluhan panjang itu bisa dimengerti karena hak kehayatan dia sama dengan perempuan lain yang berumah tangga. Lain halnya bila perempuan itu dengan sukarela melepaskan hak-hak dasarnya tadi. Dan, perempuan (juga lelaki) yang seperti ini pasti amat sedikit jumlahnya. Belum lagi, bila diingat, menikah adalah sunah Nabi.Saya makin tercenung ketika mendengar bahwa perempuan itu melanjutkan keluhannya dengan bertanya, mengapa nilai-nilai agama dan budaya bisa menghambat dirinya mendapat hak-hak dasar kehayatan?

Pertanyaan terakhir ini amat menohok. Dan, saya berharap bukan hanya saya yang merasakan tohokan itu. Sebab, terasa ada kebenaran dalam keluhan perempuan itu. Bahkan, tohokan itu juga menuding kita yang telah mengabaikan 'kefakiran' serius yang sedang diderita oleh seorang Muslimah seperti dia.

Ambillah pengandaian bila perempuan tadi terpaksa menempuh caranya sendiri untuk mendapatkan hak-hak dasar kehayatan itu. Maka, kita paling-paling akan mengutuknya. Dan, kita tidak sadar telah bersalah mengabaikan kefakiran dia, yakni kefakiran yang bisa melebihi seriusnya kelaparan fisik. Bahkan, kefakiran jenis ini bukan monopoli perempuan. Tidak sedikit lelaki dewasa di sekitar kita yang telah cukup syarat, namun karena suatu hal, dia terhambat untuk menikah. Dan, lagi-lagi, bila lelaki itu suka ngeluyur, kita pun hanya akan mengutuknya.

Uraian ini sudah jelas arahnya. Yakni, pertanyaan mengapa kita kurang perhatian terhadap sesama yang menderita kefakiran akibat tidak terwujudnya hak-hak dasar biologis mereka? Bila kefakiran dalam hal materi sudah mendapat perhatian, mengapa kefakiran jenis terakhir ini diabaikan?

Saya kira, sudah saatnya kita membangun kesadaran terhadap kefakiran yang nyata dan lumayan masif ini di tengah kita. Maka, diharapkan kelompok-kelompok pengajian, lembaga masjid, dan organisasi-organisasi keagamaan yang besar segera bertindak. Dalam ukuran kecil pun, setiap pribadi Muslim atau Muslimah bisa menjadi mak comblang, menolong "orang-orang fakir" ini, membantu teman atau saudara menemukan jodoh. Saya percaya, menolong si fakir jenis ini pahalanya tidak kalah besar dengan menolong fakir lapar.

NU dan Muhammadiyah jangan biarkan warganya terpaksa mengiklankan diri di koran untuk mencari jodoh. Bahkan, lebih baik lagi bila biro jodoh, atau apalah namanya, milik NU dan Muhammadiyah bisa membantu siapa saja untuk mendapat hak-hak dasar kehayatan secara sah dan benar. Dengan demikian, tidak ada lagi keluhan bahwa dalam hal mendapat hak-hak dasar kehayatan, kehidupan ini tidak adil. Juga, tidak ada lagi pertanyaan yang sangat menyengat, mengapa nilai-nilai budaya dan agama bisa menghambat orang untuk memperoleh hak-hak dasar kehayatan.

Saya kira kita banyak melihat kasus seperti perempuan diatas, mungkin keluarga dan famili kita sendiri atau teman-teman disekitar kita, ini adalah masalah yang nyata. Menarik sekali bagi saya bahwa ternyata tidak kita sadari bahwa setiap manusia juga berhak menjalani hidup yang penuh - living a full life a marriage life- selain memiliki hak untuk hidup dan hak-hak reproduksi yang banyak di bicarakan.

hak untuk sebuah kehidupan dengan pasangannya dalam sebuah ikatan pernikahan, hak untuk mengandung seorang anak bagi sang istri dan hak untuk menimang dan membesarkan anak mereka. hak yang mungkin terabaikan karena kehidupan pernikahan dalam peradaban barat saat ini sudah amat menyedihkan. memang hak ini tidak otomatis akan membawa kebahagiaan bila seandainya terpenuhi, sebagian bahkan menyadari bahwa dirinya berpotensi menghadapi penderitaan seumur hidup, namun ia juga memiliki kesempatan yang sama mendapat kebahagiaan seperti menjalani kehidupan itu sendiri yang kata orang- seperti di meja Roulette.

Sebagian individu yang belum mendapatkan haknya ini selama banyak menyandarkan nasibnya ini pada ketentuan Sang Pencipta yang mana memang menguasai urusan perjodohan ini. Saya yakin pasti mereka sudah berusaha semampu mereka dan dalam usaha ini pun mereka dibatasi aturan-aturan syariat yang mengatur hubungan dan pergaulan antara lelaki dan perempuan, sebagian ada yang mengabaikan aturan syariat ini karena ketidaktahuan atau semata kesombongan belaka namun pada dasarnya mereka merasakan hal yang sama yaitu dorongan fitrah mencari pasangannya masing-masing.

yang jelas saya sepakat dengan kutipan diatas bahwa sejatinya belum terpenuhinya hak dasar kehayatan pada anggota masyarakat adalah tanggung jawab masyarakat, bukan sekedar tanggung jawab individu tersebut semata, semakin dimengerti bahwa kebiasaan orang tua zaman dahulu yang menjodohkan anaknya bukanlah kesewenang-wenangan namun bagian dari kebijaksanaan dalam kehidupan. Kita sebagai orang tua dan sebagai anggota masyarakat harus berusaha menjadi jalan terciptanya perjodohan yang dinanti-nantikan, bukan kah itu rezeki juga, mereka mendapatkannya karena pintu-pintu dan keran-keran rezeki yang kita buka.

mencarikan jodoh yang baik untuk anak kita, berpedoman pada sunnah rasul saat ada lelaki yang datang melamar, meringankan mahar, menyederhanakan prosesi pernikahan dan banyak lagi yang bisa kita lakukan. di lain pihak mereka yang saat ini masih mencari pasangannya agar menggunakan standar rasul dalam hal ini lihatlah agamanya dahulu sebelum yang lain, dan jangan terjebak pada aspek fisik semata, kebetulan saya habis nonton film "Mongol" ternyata bagi suku-suku mongol istri yang ideal bukan lah yang berkulit putih, ramping dst tapi yang kakinya besar, wajahnya bulat dst, intinya semua standar fisik ini adalah semu, standar yang kita pakai sekarang semata adalah cara pandang peradaban barat yang sedang dominan dalam kehidupan kita saat ini.

Banyak anak muda sekarang juga sedemikian mengagungkan Cinta, mereka mencari cinta sejatinya atau soul mate-nya, alhasil mereka terlambat menikah bahkan menghalangi tepenuhinya hak dasar orang lain. saya katakan pada mereka cinta jangan dicari, tapi ciptakan cinta dalam kehidupan anda, ini hanya bisa dilakukan bila anda percaya cinta sejati hanya milik Allah swt semata, dan Allah pun akan melihat cinta yang anda upayakan tersebut dan InsyaAllah memberkahinya dengan segala kebaikan di dunia yang sesaat dan membalasnya dengan Syurga di akhirat yang abadi

Ada kebiasaan lain yang juga menghambat terpenuhinya hak tersebut, opini anti poligami ! Ibu-Ibu yang telah bersuami tentunya mudah saja mengambil opini ini, namun penolakan dan kampaye yang masif terhadap opini ini sudah menciptakan dinding sosial, dan pelanggarnya akan menjadi bulan-bulanan masyakarat.

ah saya sudah bicara panjang lebar, terakhir memang sudah seharusnya dan menjadi tanggung jawab pula agar setiap keluarga, organisasi agama dan organ masyarakat lainnya menjadikan masalah ini sebagai salah satu fokus programnya, karena bersamaan dengan terabaikannya satu hak maka kita telah menbiarkan terjadinya satu kezaliman yang lain.

Jumat, 10 Oktober 2008

Kebobrokan Peradaban Barat

Jumat, 10 Okt 2008 13:34

Tidak diragukan lagi bahwa kejadian besar yang menimpa umat Islam mendorong kita untuk selalu merenung tentang keadaan dan apa yang menimpa mereka dari pergantian hari dan tipu daya malam.

Taujih Ustadz Mahdi 'Akif
Mursyid 'Aam Ikhwanul Muslimin

Dengan nama Allah, Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam bagi Rasulullah dan orang-orang yang mengikutinya, amma ba’du.

Tidak diragukan lagi bahwa kejadian besar yang menimpa umat Islam mendorong kita untuk selalu merenung tentang keadaan dan apa yang menimpa mereka dari pergantian hari dan tipu daya malam. Dulu, mereka berpegang teguh pada agamanya. Merekalah umat yang luhur, dimana tentara mereka dapat berdiri tegak di hadapan pasukan musuh yang melampaui batas, yang terbesar pada masa itu.

Mereka mengatakan “Sesungguhnya Allah mengutus kami untuk mengeluarkan umat ini dari penyembahan kepada hamba sahaya menuju penyembahan kepada Allah Ta’ala yang satu. Mengeluarkan manusia dari kezaliman berbagai agama kepada keadilan Islam. Membebaskan manusia dari sempitnya dunia menuju luasnya dunia dan akhirat.”

Begitupun para penggantinya, pernah menyampaikan dengan penuh percaya diri kepada awan yang berhembus di udara, “Turunkanlah hujan sekehendakmu, maka pastilah curahanmu akan menimpaku.” Salah satu pemimpinnya menceburkan kudanya ke lepas pantai, dimana berakhirlah satu bidang bumi di hadapan matanya, lalu ia berkata, “Demi Allah, seandainya aku tahu bahwa di belakangmu ada daratan dimana orang mengkafirkan Allah, pastilah aku akan memeranginya di jalan Allah.”

Maka (seolah-olah) bumi dilipatkan untuk mereka, semua kesulitan dimudahkan, dan tegaklah hukum keadilan dimana mereka berada. Dan (saat itu) tidak ada orang merdeka yang diperbudak di tanah mereka, juga tidak ada orang yang dizalimi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (pernah) berdiri untuk jenazah orang Yahudi yang lewat di depan mereka seraya berkata, “Bukankan ia juga manusia?”

Dan khalifah mereka, Al-Faruq, pernah menyuruh seorang Nashrani dari mesir untuk meng-qishash anak dari gubernur mereka seraya berkata, “Sesungguhnya, seorang anak tidak memukul kecuali dengan kekuasaan ayahnya.” Kemudian beliau mengatakan sesuatu yang kekal (dalam ingatan) hingga sekarang, “Ya ‘Amr, sejak kapan kamu memperbudak manusia, sedangkan ibu-ibu mereka telah melahirkan mereka dalam keadaan merdeka?”

Peradaban yang Manusiawi
Hampir berlalu satu atau dua generasi, hingga Islam menjadi sebuah ”butik peradaban” yang memiliki bangunan canggih. Di dalamnya menyatu berbagai penghasilan alam. Maka muncullah dari golongan ahli hadits Imam Bukhari, Muslim An-Nîsâbûrî, Abu Dawud as-Sajastanî, dan An-Nasai. Begitu juga Ibnu Hambali Al’Arabi Asy-Syibani. Dan dari golongan ahli tafsir diantaranya Ath-Thabari dan Qurthubi. Begitu juga Ibnu Katsir, Al-Arabi Al-Qurasyiyyi. Kemudian dari ilmu kedokteran dan filsafat diantaranya Ar-Raazi, Ash-Shaby, Ibnu Rusyd Al-Andalusy.

Mereka mengangkat syi’ar: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al-Hujurat: 13). Mereka juga mempunyai seruan: “Tidak ada keutamaan orang Arab atas orang asing kecuali dengan ketaqwaan.”
Zaman silih berganti, dan setiap sesuatu kalau tidak sempurna pasti ada kekurangan. Faktor kelemahan menghinggapi umat Islam dari sisi internal, juga faktor tekanan yang terus menerus dari sisi eksternal. Dan bergoncanglah martabat Islam dalam diri umat ini dan pimpinannya. Tentaranya rapuh dan perlawanannya luluh serta musuh-musuh punya pengaruh dari segala sisi. Benarlah apa yang difirmankan Allah Ta’ala: “Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya" (QS. Al-Kahfi: 20).

Perang Salib
Penjajah bangsa barat kemudian menancapkan cakarnya, dari Turkistan timur, Filiphina dan Indonesia dari sisi sebelah timur sampai negeri Spanyol dari sisi barat. Dan dari Eropa tengah di sisi utara sampai Afrika di sisi selatan.

Semuanya dalam satu serangan yang dilancarkan kepada mereka dan menewaskan jutaan kaum muslimin. Hasil-hasil bumi mereka dirampas secara rapi dan budi pekerti anak bangsa mereka dihancurkan dengan sengaja. Di antara mereka terdapat jarak antara sebab-sebab munculnya kekuatan dan faktor-faktor kebangkitan.

Orang-orang dari pasukan Italia meneriakkan seruan yang bergemuruh setelah menggempur Libia: “Wahai ibu, janganlah engkau menangis, tapi tertawalah dan berharaplah, sungguh aku akan pergi ke Tripoli dengan perasaan riang gembira. Aku akan tumpahkan darahku untuk membinasakan umat! Untuk memerangi Islam dan aku akan memerangi dengan sepenuh kekuatanku untuk menghancurkan al-Qur’an.”

Orang-orang dari pasukan Inggris meneriakkan seruan seniornya, Gladiston yang mengatakan dengan penuh congkak: “Wajib untuk menghilangkan al-Qur’an.” Mereka juga melihat pimpinannya, Lord Lamby memasuki Al-Quds pada perang dunia pertama seraya berseru: “Hari ini Perang Salib telah usai.” Jenderal Prancis, Ghoro menendang makam Shalahuddin di Syiria, lalu mengatakan, “Kami datang kembali, wahai Shalahuddin.”

Setelah itu, warga dunia dikejutkan dengan kejadian yang dilakukan Serbia dan Kroasia terhadap muslim Bosnia… lima puluh ribu muslimah telah ternodai kehormatannya di hadapan mata dan telinga orang-orang Eropa dan Amerika dan juga pasukan PBB. Mereka dihamili oleh janin-janin anjing yang terlaknat! Sungguh tidak hanya mereka yang dicela dan dibenci, seharusnya kita mencela diri kita sendiri dan kelemahan kita.

Bobroknya Peradaban Barat
Kita tidak bersikap apriori dengan semua peradaban barat. Bahkan, kita mengakui apa-apa yang telah mereka persembahkan untuk kemajuan dunia dalam hal sains dan teknologi serta kebangkitan dalam ilmu pengetahuan, seni, politik dan sosial.

Bagaimana kita memungkiri itu semua, padahal kita adalah anak dari sebuah peradaban dimana Al-Qur’an mengatakan: “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Maidah: 8)

Akan tetapi, pada waktu yang bersamaan kita membenci kelalaian, karena hal itu akan membuat kemurkaan Allah. Allah berfirman: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai” (QS. Al-A’raf: 179). Kita benci, Allah melihat kita termasuk bagian dari orang-orang yang lalai dimana mereka tidak mengenal musuh daripada teman.

Sungguh kita telah melihat benih-benih permusuhan atas diri umat Islam berdiri tegak di atas pondasi yang kokoh. Kita juga melihat hati-hati mereka terbakar oleh kedengkian, yang digerakkan oleh dongeng-dongeng sesat. Mereka jadikan dongeng itu sebagai agama hingga salah seorang senior mereka mengatakan, sesungguhnya Tuhan telah menurunkan wahyu untuk menggempur Irak dan merobohkan sistem peradilannya. Mereka mengatakan dengan lantang bahwa perang terhadap umat Islam adalah perang salib.

Kita telah mengetahui dengan sebenar-benarnya bahwa peradaban Eropa dan Amerika tidak ada kaitannya dengan agama masehi yang dibawa oleh Utusan Allah, Nabi Isa ‘Alaihis Salam.

Agama ini berdiri atas dasar toleransi dan cinta kasih. Kita sepakat apa yang pernah dikatakan Welez, pengarang kitab ‘Ma’alim fi Tarikh al-Insaniyyah (Petunjuk-petunjuk dalam Sejarah Manusia), penulis mengatakan: “Sesungguhnya bangsa Eropa telah terbiasa sejak lama menjadikan ajaran-ajaran Yesus Sang Penyelamat sebagai penghalang yang kuat.

Sejak Eropa masuk ke dalam era kebangkitan, mereka memutuskan untuk menjadikan agama dan gereja dalam kehidupan mereka tempat yang sejauh-jauhnya. Mereka memisahkan agama dari kehidupan dunia. Akan tetapi kita mendapatkan sekarang, agama menjadi tunduk kepada hawa nafsu mereka dalam kecongkakan dan keterpaksaan, seperti yang kita lihat. Mereka jadikan agama palsu itu lebih buruk dari apa yang diperkirakan yaitu kefanatikan yang terkutuk, dimana mereka tidak mengindahkan ajaran-ajaran langit lagi.

Kita mengetahui bahwa di barat banyak cendikiawan. Mereka tidak rela apa-apa yang berubah dari alam ini karena pengaruh peradaban mereka. Permusuhan ini membuat perasaan mereka tidak dapat tidur di alam ini, karena ulah siasat mereka.

Sesungguhnya 94 persen penghasilan dunia datang dari negara industri mereka dan 75 persen investasi dunia mengarah ke negara-negara mereka. Kekayaan alam berada pada segelintir orang-orang kaya. Dua ratus orang di negara mereka memiliki harta sebanyak 1 Milyar Dollar, sedangkan 582 juta orang di 43 negara-negara berkembang hanya memiliki 146 juta Dollar.
Satu juta orang yang hidup di negara-negara berkembang tidak memiliki cadangan air minum yang baik dan 43 juta manusia mengidap penyakit aids, buah dari eksperimen mereka.

Mereka mengeluarkan kekayaan alam untuk pembuatan senjata dan hal-hal lain yang berlebihan. Disamping itu, terdapat 73 juta penduduk arab hidup berada di bawah garis kemiskinan dan 15 juta orang pengangguran.

Apakah ini semua hasil dari peradaban mereka yang sekarang memimpin dunia, yang bisa membuat hidup ini abadi? Atau hal tersebut merupakan peringatan akan sebuah kehancuran bila tidak mengikuti pendapat para cendikiawan? Perhatikanlah, kehancuran Barat sudah di depan mata.

Makna Kemajuan Peradaban
Peradaban bukan sekadar kemajuan dari segi materi saja, akan tetapi ia adalah kemajuan dari segi materi yang berdiri berlandaskan asas-asas keruhanian dan akhlak yang luhur, serta nilai kemanusiaan yang agung.

Peradaban bukan terbatas pada perkembangan kota saja, akan tetapi merupakan sebuah anugerah umat dari segala sisi, baik materi maupun etika. Dan nilainya dilihat dari kebaikan manusia yang ada.

Benar apa yang difirmankan Allah Ta’ala kepada umat Islam: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia” (QS. Ali Imran: 110) dan firman Allah: “Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi" (QS. Ar-Ra’du: 17).

Wahai Umat Islam!
Sesungguhnya putera-puteri kalian dituntut untuk memikirkan masalah ini lebih dari yang pernah dilakukan pada masa lalu. Mereka harus mengetahui kebutuhan manusia dan urgensi misi dakwah yang mereka emban serta peradaban yang mereka agungkan. Sesungguhnya semangat tinggi yang digelorakan pemuda-pemuda kita di hadapan agresi Barat dan Zionis-AS akan membangkitkan umat ini dari tidur panjangnya dan memperingatkan mereka dari tipu daya dan bualannya.

Sesungguhnya kita berada pada puncak sejarah yang dapat melumpuhkan peradaban yang penuh paksaan, perbudakan, kezaliman dan kecongkakan untuk memberikan tempat bagi peradaban yang lebih adil dan manusiawi.

Allah Ta’ala berfirman: “Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya". (QS. Yusuf: 21)

Shalawat dan salam Allah serta keberkahan atas diri Nabi Muhammad dan keluarganya serta sahabatnya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Kamis, 25 September 2008

Happy Ied

Indra_Lenny dan Cahaya mengucapkan pada teman-teman semua

Taqabalallhu minna wa minkum shiyaamana wa shiyaamakum
kullu aamin wa antum bi khoir


Minal aaidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin

Senin, 22 September 2008

Menghormati Yang Berpuasa

Saya mau menulis sesuatu yang mungkin agak sulit di pahami. hal ini sudah lama saya perhatikan di masyarakat dan entah kenapa belum pernah saya bertemu atau membaca pendapat yang sepakat dengan saya.

ini tentang seseorang yang tidak berpuasa kemudian merasa malu untuk mengkonsumsi makanan didepan rekannya yang sedang berpuasa, akhirnya sembunyi-sembunyi makannya, katanya ia ingin menghormati orang yang berpuasa. situasi ini saya lihat sering terjadi terutama pada ibu-ibu yang tentunya saat datang haid tidak berpuasa dan entah kenapa saya selalu tidak merasa sreg.

yaitu tepatnya pada alasan mereka "ingin menghormati yang berpuasa" saya kira ini juga menyebabkan banyak warung makan menutup jendelanya dengan kain disiang hari karena lagi-lagi ingin menghormati yang berpuasa. tepatnya mengapa saya merasa kurang sreg juga agak sulit dijelaskan tapi akan saya coba analisa perlahan-lahan.

saya akan mulai dengan fakta bahwa ibu-ibu yang kedatangan haid, atau hamil atau menyusui punya argumen yang sah untuk tidak berpuasa, begitu juga usaha warung makan tidak berarti harus kehilangan haknya berusaha memasuki bulan ramadhan. 

bila memang memiliki hak yang sah, untuk apa mereka harus sembunyi-sembunyi dan merasa malu  atau "tidak enak" kepada yang berpuasa, sikap seperti ini sepantasnya di miliki oleh mereka yang tidak berhak atau pelanggar dan perampas hak ( baca : zalim).

saya melihat sikap tidak enakan ini sudah menjadi budaya masyarakat maka sulit dikatakan bila mereka masyarakat yang banyak ini merupakan orang yang tidak berhak atau para pelanggar dan perampas hak. mereka sesungguhnya adalah orang yang berhak, tapi mengapa mereka mengambil sikap seperti seorang yang zalim.

mengapa ini terjadi saya kira adalah hal yang amat menarik. pertama terfikir oleh saya ini disebabkan trend, dan telah menjadi kode kesopanan di masyarakat kita. kedua mungkin ini pengaruh kurangnya keberagamaan, maksud saya adalah anggota masyarakat tidak mengerti bagaimana seharusnya bersikap sesuai keadaan dirinya, hak dan kewajibannya dalam islam

ketiga bisa dipertimbangkan juga adanya tekanan mayoritas yang berpuasa,  apakah ketika berpuasa kita begitu haus akan pernghormatan sedemikian hingga mengharapkan orang lain yang tidak berpuasa agar menyembunyikan keadaan mereka. seharusnya hal ini tidak terjadi karena puasa kita kan karena perintah Allah bukan karena orang-orang

mereka yang berpuasa karena Allah swt tidak akan tersinggung hanya karena melihat ada muslim yang makan di hadapan mereka di bulan ramadhan, prasangka baik kita tentu karena ia memiliki udzur yang syar'i. tapi mereka yang berpuasa karena tradisi atau ikut-ikutan saja mudah dimengerti bila akan tersinggung bila ada muslim yang makan dihadapan mereka, pasalnya adalah kurangnya pengetahuan agama akan membawa pada sikap berlebihan dalam ibadah

jadi kesimpulan saya adalah agar setiap kita kembali meluruskan niat dalam menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan semata karena perintah Allah swt, inilah ibadah yang akan dinilai langsung olehNya. Menghormati orang yang berpuasa saya kira adalah dengan bersikap seperti biasa apa adanya


Caca Minta AC

Caca sudah 3 minggu ini sakit, kulit lehernya dipenuhi papul-papul merah. Awalnya muncul sedikit di leher dan tengkuk daerah perbatasan dengan rambut, sekarang sudah merambah seluruh lingkar leher dan turun ke dada dan punggung bagian atas dan bahunya. sepertinya gatal juga karena caca kadang menggaruknya dengan antusias.

awalnya kami kira semacam infeksi entah jamur atau bakteri atau bahkan alergi, tapi papul-papul ini tidak responsif dengan pengobatan standar dengan salep biasa dan caladine lotion andalan kami. Akhirnya kami bawa ke SpA langganan, beliau cenderung pada semcam alergi, dan mengingat riwayat alergi susu caca, serta lokasinya dia curiga juga ada hubungan dengan keringat.

di berikanlah Ryvel drops, puyer berisi kortikosteroid dan antiviral serta Elocon Cream ( zat aktifnya mometasone furoat, kortikosteroid juga !). 1 minggu dipakai dengan amat menyesal ternyata tidak berpengaruh apapun, bahkan bibir caca jadi ada bercak putihnya seperti candidiasis oral.

setelah berdebat seru dengan umminya, disepakati bahwa penyakit ini kami anggap semacam biang keringat yang parah, apalagi setelah muncul juga papul serupa dipantat bagian yang tertutup pampers. pertanyaan berikutnya adalah apakah kita akan kembali ke Spa tersebut ?
untuk ini kami sepakat menunda sampai saat terakhir yaitu akhir pekan ini.

setelah bertanya pada paman google kami akan menganggap penyakit caca ini adalah miliaria rubra, deksripsi gejalanya mirip sekali dan dikuatkan dengan contoh foto yang hampir mirip dengan kondisi leher caca sekarang.

Sementara itu kami diskontinu puyer dan Eloconnya namun Ryvelnya dipertimbangkan untuk diteruskan. untuk pengobatannya kami akan mencoba menggunakan caladine lotion dan bedak salicyl serta berusaha lebih keras menghadapi kucuran keringat caca yang memang dari dulu selalu banjir ( mewarisi abinya )

sudah kebiasaan kami untuk sering-sering mengganti baju caca yang basah oleh keringat, sekalipun dia sedang tidur, kali ini kami tidak lupa menggunakan bedak dan lotion secara bergantian sebelum memakaikan baju kering. kipas angin yang sebelumnya tidak pernah masuk kamar, sekarang kami pakai dengan risiko caca masuk angin.

menurut paman google ternyata sebaiknya pada penyakit seperti ini mandi dengan air dingin padahal caca biasa mandi dengan air hangat setiap hari ( memang apa-apa itu harus seimbang)

juga pada pasien penyakit ini yang utama adalah menghindarkannya dari berkeringat, nah untuk ini mengingat cuaca jakarta yang selalu panas, caca harus dievakuasi atau pilihan lain adalah beli AC

kesimpulannya adalah saya kira diam-diam caca berdo'a agar dibelikan AC, karena dia belum bisa mengutarakannya langsung pada abinya, maka Allah memberikan penyakit ini sebagai jalan. bukan kebetulan juga kami baru saja membeli boks bayi yang lumayan keren buat calon adeknya, rupanya caca gak mau kalah. ternyata caca udah perhatian ama calon adeknya mungkin dia khawatir adeknya juga mewarisi gen hiperhidrosi abinya juga.

mungkin itu hikmahnya ya.....kala gitu caca jangan lupa do'a supaya abi dapet rezeki buat beli AC ya...

Rabu, 20 Agustus 2008

Tanah Ramah Ku

Ku lempar pandangan ke padang
rumput nan hijau dan manis
bukit mungil dan gunung kokoh
depan rumah ku yang indah

ini lah tanah ramah ku
ia menerima saat aku tertolak
ia memberi saat aku terpaling
ia menumbuh saat aku tersungkur

teringat aku saat pertama dulu
tanah permai nan terjaga
mulia dan penuh wibawa
aku jatuh cinta selamanya

cemasku saat kau bimbang
keras ku berusaha untukmu
sabar ku tak berbatas bagimu
berkatilah hari saat kau jadi milikku

wahai tanah ramah ku
topanglah tubuh lemahku
sanggalah bahu lelahku
hiburlah mata merahku

wahai tanah ku yang ramah
maukah kau besarkan anakku?
dengan jemari tanganmu
dengan siraman kasihmu

Jumat, 15 Agustus 2008

Air Asia a Better Low Cost Carier

Last week I flew to Medan with Air Asia, and again at the return trip to Jakarta. It is my first time with this airline and a good chance to compare them with other low cost carier. In my opinion, on their effort to reduce cost Air Asia has develop a certain policy like the ticket policy that I found to be a great inovation.

Air Asia does not issue a bisnis-like ticket like we used to see with other airline such as Adam Air, Loin Air and others. In fact their ticket is a simple print out paper with our name print on it without a predesignated seat. I think this policy save them lots of fund. Without a predesignated seat passenger will compete for their favorite corner and this could reduce passenger satisfaction on the other hand everybody will get a seat eventually.

There are many way to satisfy customer but certainly not with draging them to a different terminal by a bus. Air Asia passenger check in at terminal 1A but board the airplane at terminal 2 for foreign airline, instead of taxiing the plane which require consideable amount of expenxive avtur, they simply move the passenger with a less expensive bus. Sacrifying a bit comfort in exchange with efficiency, utterly briliant !

A passenger who never before have experience with Air Asia should feel less comfortable with the mentioned policy. I assure you their steward and stewardess still as good looking and pretty as other airline and perform their duty as good as it is. If a delay is unavoidable they still gave us meal, and most important they did not get my baggage lost.

To conclude this, all I can say is although Air Asia handle things differently, and ordinary paper for ticket and a bus solar for avtur, they still can satisfy their passenger. I can offer no complaint so I think even they are not the best still I assure you they are better than the others.




( tulisan ini di buat untuk berlatih writing dalam bahasa inggris bukan untuk promosi, penulis tidak mendapat apapun dari Air Asia, tapi berharap mendapat masukan tentang struktur dan gaya penulisan )

Jumat, 25 Juli 2008

Tehnik Khitan

Setelah beberapa lama lulus dari fakultas kedokteran dan masuk dalam dunia profesi dokter, satu hal yang saya cermati yaitu : pelajaran yang kita dapat saat menuntut ilmu ternyata hanya satu versi dari banyak versi yang lain. sebagai contoh, saya ambil tehnik khitan/sirkumsisi. memang kalau kita timbang-timbang tekhnik yang kita dapat dari bangku sekolah memang tehnik yang dapat dipertanggung jawabkan dan memiliki dasar rasionalismenya (baca : evidence based)

tidak dapat dipungkiri preferensi masing-masing dokter banyak mendominasi tekhnik apa yang paling nyaman untuk dirinya tentu dengan pertimbangannya masing-masing. dan berikut dibawah ini adalah tehnik yang saya rasa nyaman untuk saya, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan apa yang dulu saya pelajari.

Perlengkapan
Sebelum mulai menerima pasien untuk dikhitan, terlebih dahulu kita harus melakukan persiapan.
  1. Minor set/Sirkum Set terdiri dari : gunting dengan ujung tajam dan tumpul, pinset anatomis, Klem lurus 3 buah, Klem bengkok (mosquito) 1 buah, Neddle holder 1 buah-saya lebih suka bila semuanya berukuran kecil-sedang bukan yang besar-besar.
  2. wadah stainles untuk minor set- semuanya ini dalam kondisi steril
  3. berikut dibutuhkan jarum cutting ukuran kecil-sedang dan benang cat-gut plain ( lebih asyik lagi bila ada yang atraumatik)
  4. spuit 3 cc dan lidocain 2% (saya tidak suka merk phapros)
  5. kassa steril yang banyak
  6. plester yang merah (jangan yang tebuat dari kertas)
  7. trifamycetin zalf atau sofratule bila ada.
  8. duk steril-lebih disukai berwarna hijau
  9. handskun steril ukuran sesuai tangan
  10. meja untuk pasien berbaring beserta perlaknya dan kipas angin, serta pencahayaan yang baik
  11. adrenalin yang sudah dimasukkan dalam spuit untuk jaga-jaga saja
  12. alkohol 70 % dan betadine
  13. tempat sampah
setelah persiapan lengkap lidocain sudah masuk dalam spuit sebanyak 2,5 cc, jarum sudah dipegang oleh needle holder serta benang catgut sudah terpasang ( "klik" 2 kali ) di pantat jarum, barulah kita panggil pasien.

Persiapan
sebelum dimulai kita pastikan identitas pasien, usia dan conset dari orang tua/walinya. usahakan membangun komunikasi dengan anak tersebut, tanyakanlah siapa nama panggilannya?, udah kelas berapa?, udah bisa ngaji belum?, udah bisa sholat belum? saya selalu menanyakan apakah ia ingin di khitan dan berani ? saya jelaskan bahwa nanti akan di suntik, terasa sakit sedikit, tolong ditahan ( kan udah gede :) ) setelah itu tidak akan terasa sakit lagi. mungkin terasa burungnya di bersihkan, atau terasa dingin (paha bagian dalam tersentuh alat) dan perih karena di kasih betadin.

penolakan pasti ada, pasti akan muncul air mata, kita harus persuasif tapi saya berusaha keras untuk tidak berbohong ( kecuali terpaksa ). bagi saya pendekatan awal ini penting karena akan memudahkan kita bekerja selanjutnya, tentu lebih mudah bekerja pada anak yang menangis keras, dari pada anak yang menendang-nendang.

Pemeriksaan Awal
berikutnya kita minta untuk menurunkan sarung/celananya untuk diperiksa kondisi penisnya, harus kita pastikan bahwa tidak ada kontraindikasi seperti hipo/epispadia, atau kondisi lain yang membuat kita ragu. lihat juga adanya indikasi seperti fimosis atau buried penis. pertanyaan yang berguna pada tahap ini adalah apakah anak bila buang air kecil memancar jauh atau menetes-netes? (hipo/epispadia) ada alergi obat? apakah luka susah sembuh? (kelainan pembekuan darah)

bila semua OK , kita minta anak berbaring, jelaskan peraturannya dahulu yaitu, kedua tangan diletakkan dibelakang kepala, jangan sekali-kali turun kebawah, kaki tidak boleh diangkat-angkat, dan pantat tidak boleh geser kiri-kanan, bila terasa sakit boleh menangis yang keras (posisi tubuh tidak berubah) tapi bila tidak sakit tidak boleh menangis.

minta agar orang tua ( ibu lebih baik) mendampingi anak, posisi ibu di bagian kepala anak menghadap ke wajahnya ( sekaligus menghalangi arah pandang anak ke bawah ) tapi jangan menutupi jalan napasnya.

Asepsis dan Antisepsis

sekarang kita beralih ke penis, pada tahap ini kita memakai sarung tangan dan mulai membersihkan lapangan operasi dengan betadine, mulai dari penis terus melingkar dari dalam keluar seluas-luasnya ( sampai ke paha dan SIAS ) saat kassa betadine telah menyeka daerah perineum buang kassa itu dan ganti yang baru. setelah puas membersihkan saatnya kita melakukan anestesi.

Anestesi
saya menggunakan blok di pangkal/dorsal penis dikombinasi dengan infiltrasi. bersihkan kulit dengan alkohol di pangkal penis bagian dorsal. tusukkan jarum tanpa ragu-ragu, sampai menusuk fascia buck ( seperti menusuk selapis kertas ) pengalaman saya kira-kira setengah panjang jarum dimasukkan agar yakin. deposit 1 cc disana, lalu angkat sedikit (tanpa keluar dari kulit ) dan tusukkan kembali dengan sudut 30 derajat ke kanan deposit 0,5 cc dan ulangi di arah kiri. selesai cabut jarumnya. lakukan infiltrasi di ventral penis kira-kira di pertengahan atau sekitar corona penis. jepit kulit daerah ventral dengan ibu jari dan telunjuk dan tusuk mendatar kearah distal diantara ibu jari dan telunjuk, depositkan o,5 cc- harus berhati-hati karena disini berjalan vena besar tepat di raphe penis, jangan sampat tertusuk.

sambil menunggu obat berkerja kembali buka komunikasi dengan anak, setelah beberapa menit tes apakah obat sudah bekerja dengan cara menjepit bagian-bagian preputium dengan klem, di dorsal, ventral dan tempat lain yang dirasa perlu. bila anak menangis saat di jepit, dan tangisan berhenti saat jepitan dilepas berarti obat belum bekerja. terkadang anak menangis terus menerus meski tidak di apa-apakan (karena takut) perhatikan volume tangisan apakah semakin keras saat di jepit atau tidak.

bila kita telah yakin anestesi telah bekerja tunjukkan pada orang tuanya agar mereka juga mengerti, jangan sampai terjadi salah faham. sebaliknya bila kita tidak yakin jangan ragu untuk mengulangi anestesi. jangan lupa duknya dipasang.

Smegma
Tahap berikutnya adalah kita buka kulup/preputium sampai kita melihat dengan jelas glans penis dan coronanya, selama proses yang mirip mengupas ini, kita mungkin akan mendapati smegma ( saya menyebutnya nasi :) ) di corona, bisa banyak, sedikit atau tidak ada sama sekali.
saat mengupas bisa jadi lengket sekali, gunakan klem bengkok untuk memperlebar lubang preputium, dan gunakan kassa bersih supaya tidak licin, pesan saya pada tahap ini adalah "agresif" dan gunakan tenaga.

bila semua telah terbuka, smegma sudah dibersihkan, bersihkan kembali dengan betadine. kembalikan preputium ke posisi semula.

Dorsumsisi
gunakan klem lurus untuk menandai posisi jam 12 pada preputium, dan jadikan patokan untuk mencari jam 10 dan jam 2, pasang klem di kedua posisi ini sedalam mungkin ( jangan cuma menjepit sedikit). terakhir pasang di jam 6, tepat di garis tengah dan ujung klem tidak jauh dari orificium uretra eksternum (OUE).

setelah yakin posisi ketiga klem mantap, ambil gunting ( bismilah dan sholawat dulu ) dan lakukan dorsumsisi, gunting pada jam 12, ujung gunting yang tajam berada diluar, yang tumpul di dalam, dengan sedikit mengungkit, gunting tanpa ragu sampai terlihat corona.
darah akan mulai keluar siapkan kassa untuk men-"dab", menyeka darah dengan tekanan ringan kassa agar darah terserap dan lapangan operasi terlihat lagi. bila perdarahan yang terjadi dirasa banyak, cari sumber perdarahan dibawah kulit dan klem lalu ikat dengan catgut.

untuk mencari sumber perdarahan gunakan klem dan pinset dengan harmonis, pakai pinset untuk mengangkat mukosa yang dicurigai, minta asisten men-dab dan perhatikan darimana darah keluar, bila teridentifikasi, segera klem dan jahit ( pakai jari jangan jarum) mukosa yang terjepit oleh klem. bila klem menjepit tempat yang benar maka darah akan berhenti mengalir.

setelah perdarahan terkendali, lakukan jahitan di jam 12, pastikan anda menjahit mucosa dan kulitnya, hati-hati jangan sampai glans terjahit/tertusuk, mulailah menjahit membelakangi glans, bukan mengarah ke glans. berikutnya kita lakukan sirmuksisi.

Sirkumsisi
dengan gunting yang sama dan tehnik yang sama, kita potong mucosa dan kulit dari arah jam 6 menuju jam 12 (atau sebaliknya) dengan arah potong yang melengkung mengikuti corona. pada saat memotong di sekitar jam 6 jangan terlalu mepet dengan klem jam 6. klem ini memegang pembuluh darah, kita tidak ingin vena ini terpotong. kembali di sini akan terjadi perdarahan, bila banyak cari sumbernya, klem dan jahit, sampai keadaan terkendali.

langkah berikutnya adalah kita melakukan jahitan angka 8 di jam 6. saat ini tinggal satu klem tersisa di jam 6 dan glans penis beserta coronanya telihat jelas. jahit mucosa dan kulit disekitar ujung klem pastikan kulit terbawa, setelah di ikat (simpul I), tanpa di gunting, jahit juga sisi yang berlawanan ( simpul II ), lalu ujung simpul I diikatkan lagi lewat bawah klem dengan ujng simpul II, hingga keduanya menyatu dan menjerat kulit dan mucosa yang saat ini dijepit oleh klem, ulangi bila perlu, yang penting kita yakin simpulnya sudah kuat. lepas klemnya dan potong kulit yang tersisa.

setelah itu jahit mucosa dan kulit di jam 9 dan jam 3 dan kendalikan perdarahan yang terjadi bila semua OK maka kita sudah selesai.bersihkan dengan betadin semuanya, buka duknya dan tutup daerah jahitan sepanjang corona dengan kassa steril dengan lapisan sofratule/kemicetine di bagian dalamnya dan di plester. pastikan tidak menutupi dan terlalu dekat dengan OUE.

Pesan-pesan
pesankan agar anak tidak banyak berlari-lari dahulu, makan yang banyak, kalau kencing agak menunggung sedikit atau menggunakan botol aqua, intinya jangan sampai kassa bagian bawah terkena urine, mandi boleh tapi kassa tidak boelh basah. kontrol setelah 3 hari, saya biasa menggunakan amoksisilin 250 3 x1 dan asam mefenamat 250 3x 1.

sampai sini kita sepenuhnya selesai.

Kamis, 24 Juli 2008

Anamnesis

When a patient enters a medical facility, seeking help. A medical doctor will promptly ask for their identity, this is a first step which gathers personal data, name, age, sex, and other relevant basic data. this is a moment to develop a doctor-patient relationship.

"what is the problem ?" or similar question is the second important step that will eventually lead to a diagnosis. this is a main symptom question, it is the symptom that prompt the patient to seek help to a medical facility, the complaint that bother him/her very much. the answer to the question above will guide the doctor's mind and produce a series of new questions that leads to several possible diagnosis, it is called a differential diagnosis.

those new questions must describe the history of the main symptom, when does its first felt ?, does it accompany by other complaint ?, describe its character. the questions here must obtain a typical symptom of a suspected disease. Next is obtaining history of previously acquired disease and other existing disease including present drug consumption.

history of allergic is always reviewed, depend to the patient, we could also need history of pregnancy, immunization, growth and development, etcetera

with anamnesis we can limit the possible diagnosis to several disease only, before we enter the physical examination stage. the doctor bears in his mind those possbile diagnosis, and continue his/her search by looking other sign and symptom. the doctor may need certain laboratory examination to confirm or eliminate suspected disease resulting in a working diagnosis.

di publikasi juga di Knol saya Anamnesis

Selasa, 22 Juli 2008

Menulis Karya Ilmiah

Tujuan menulis karya ilmiah tentu banyak, kebetulan saya menemukan ini tujuan menulis karya ilmiah menurut Ibnu Hazm, menarik sekali karena ia berasal dari peradaban islam, saat dimana umat islam menjadi lokomotif ilmu pengetahuan.

Tujuan menulis karya ilmiah menurut Ibnu Hazm diantaranya adalah :
  1. Mengutarakan sesuatu yang asli
  2. Menyelesaikan atau melengkapkan sesuatu yang belum lengkap
  3. Memperbaiki sesuatu yang dilihatnya salah
  4. Menjelaskan dan menguraikan sesuatu yang rumit dan sukar
  5. meringkaskan karya seseorang yang terlalu panjang tanpa meninggalkan perkara penting
  6. menggabungkan maklumat dari berbagai sumber
  7. menyatukan dan menyusun berbagai maklumat menjadi manik-manik yang menjadi rantai indah berseri

Khitanan di Pameungpeuk

Tidak semua orang Ternate pernah mengunjungi Laiwui, tempat saya PTT. ternyata tidak semua orang Garut juga pernah mengunjungi Pameungpeuk, termasuk saya. Kecamatan Pameungpeuk terletak di wilayah sebelah selatan kabupaten Garut, melewati jajaran pegunungan yang berbaris, gunung apa persisnya saya tidak tahu, tapi di pegunungan ini terletak Cikajang, tempat yang terkenal dengan udaranya yang dingin, bahkan penduduk lokal mengakuinya amat dingin, apatah lagi orang jakarta.

di musim kemarau adalah saat-saat paling dingin di Garut, leluconnya adalah AC Cikajang sedang dinyalakan, hingga seluruh Garut terasa amat dingin menggigit :) kembali ke perjalanan menuju Pameungpeuk dibutuhkan 3 jam lagi dari Garut kota untuk mencapai kecamatan ini, melewati Cikajang tentunya, perjalanam malam akan di sambut dengan kabut yang membatasi jarak pandang hingga hanya 2-3 meter didepan.

suhu udara di Pamuengpeuk relatif lebih hangat karena ia berlokasi didekat pantai selatan yang berbatasan dengan Samudera Hindia. tempat yang terkenal disini adalah daerah Cilauteureun ( air laut berhenti/surut) tempat fasilitas milik LAPAN berada, katanya ini adalah tempat uji pelincuran roket.

sepanjang pantai selatan P Jawa telah diketahui merupakan tempat yang potensial menjadi wilayah bencana Tsunami, seperti yang menghantam Pantai Wisata Pangandaran di Ciamis beberapa waktu lalu. jadi terfikir alasan dibalik penduduk lokal menamai Cilauteureun, karena saaat Tsunami terjadi seperti di Aceh beberapa waktu lalu, laporan mengatakan air laut sempat surut hingga batu-batu karang jadi terlihat dan ikan-ikan mengelepar di pantai. bukan tidak mungkin di suatu masa dulu pernah terjadi Tsunami di Pameungpeuk.

bukan kebetulan juga mungkin selama waktu yang singkat disana, ternyata pusat kota tidak didirikan di tepi pantai namum hampir 2-3 kilo inland, kesannya adalah warga Pameungpeuk bukanlah nelayan, mungkin di suatu masa lalu kota mereka ditepi pantai pernah di sapu gelombang Tsunami, entahlah.

jadi disana dengan Ikatan Dokter Muda Yarsi yang sedang bertugas di RSUD, diadakan khitanan Massal. ternyata masih banyak yang mengaku tidak bisa melakukan khitan, meski pada prakteknya sebagian bisa juga, terfikir olehku betapa rendah hatinya atau kurang percaya dirinya mereka.

tidak banyak yang bisa diceritakan tentang khitanan itu kecuali ada kecelakaan kecil yang cukup disesalkan sebenarnya, sebuah kecelakaan yang menurut kalkulasiku terjadi 1-2 dari 1000 pasien khitan dalam satu waktu, kecelakaan ini adalah perlukaan pada Glans Penis apakah itu dari gunting atau Cauter. mengherankan karena ini terjadi pada kurang dari 100 pasien khitan dalam satu waktu. Pelajaran dari sini yang bisa diambil adalah, khitanan yang dilakukan secara massal oleh koass akan meningkatkan risiko perlukaan Glans Penis, oleh karena itu perlu upaya yang maksimal untuk mengurangi terjadi kecelakaan, mungkin dengan pelatihan khitan untuk penyegaran, evaluasi tekhnik, khitan dalam pengawasan dokter supervisor, termasuk juga pencahayaan dan persiapan yang lebih matang.

Jumat, 18 Juli 2008

Perjalanan Ke Garut

Tiba-tiba hari ini dipanggil menghadap Dekan, diberi tugas mendadak untuk pergi baksos ke Garut, menggantikan rekan dosen yang tiba-tiba harus pergi ke Malang akhir pekan ini. Setelah menjelaskan posisiku pada akhir pekan ini, dekan tetap meminta agar aku mengusahakan bisa ikut.
masalahnya adalah tidak mudah mencari ganti jaga dalam waktu dua hari, andalanku 2 orang di luar kota dan satu sedang pelatihan, awalnya niat berangkat nyusul sore harinya, tapi melihat surat tugas hari ini, lokasi nya di Pameungpeuk pantai selatan bo! masih 7 jam dari Garut. tidak mungkin aku menyusul sendiri
so sampai saat ini belum dapat ganti jaga nih ! bingung :(

Selasa, 10 Juni 2008




What Indra Kusuma Means



You tend to be pretty tightly wound. It's easy to get you excited... which can be a good or bad thing.

You have a lot of enthusiasm, but it fades rather quickly. You don't stick with any one thing for very long.

You have the drive to accomplish a lot in a short amount of time. Your biggest problem is making sure you finish the projects you start.



You are very intuitive and wise. You understand the world better than most people.

You also have a very active imagination. You often get carried away with your thoughts.

You are prone to a little paranoia and jealousy. You sometimes go overboard in interpreting signals.



You are balanced, orderly, and organized. You like your ducks in a row.

You are powerful and competent, especially in the workplace.

People can see you as stubborn and headstrong. You definitely have a dominant personality.



You are wild, crazy, and a huge rebel. You're always up to something.

You have a ton of energy, and most people can't handle you. You're very intense.

You definitely are a handful, and you're likely to get in trouble. But your kind of trouble is a lot of fun.



You are usually the best at everything ... you strive for perfection.

You are confident, authoritative, and aggressive.

You have the classic "Type A" personality.



You are a seeker of knowledge, and you have learned many things in your life.

You are also a keeper of knowledge - meaning you don't spill secrets or spread gossip.

People sometimes think you're snobby or aloof, but you're just too deep in thought to pay attention to them.



You are a very lucky person. Things just always seem to go your way.

And because you're so lucky, you don't really have a lot of worries. You just hope for the best in life.

You're sometimes a little guilty of being greedy. Spread your luck around a little to people who need it.



You are the total package - suave, sexy, smart, and strong.

You have the whole world under your spell, and you can influence almost everyone you know.

You don't always resist your urges to crush the weak. Just remember, they don't have as much going for them as you do.







You are confident, self assured, and capable. You are not easily intimidated.

You master any and all skills easily. You don't have to work hard for what you want.

You make your life out to be exactly how you want it. And you'll knock down anyone who gets in your way!

Jumat, 06 Juni 2008

Berhenti Sejenak

Mari kita berhenti sejenak di sini! Kita sudah relatif jauh berjalan bersama dalam kereta dakwah. Banyak sudah yang kita lihat dan yang kita raih. Tapi juga banyak hal yang masih kita keluhkan; ada begitu banyak rintangan yang menghambat laju kereta, ada begitu banyak goncangan yang melelahkan fisik dan jiwa kita, atau suara-suara gaduh dari mereka yang mengobrol tanpa ilmu dalam kereta ini yang memekakkan telinga kita, atau tikungan-tikungan tajam yang menegangkan. Tapi juga banyak pemandangan indah yang terlewatkan dan tak sempat kita potret, juga banyak kursi kosong dalam kereta dakwah ini yang semestinya bisa ditempati oleh penumpang-penumpang baru tapi tidak sempat kita muat. Dan masih banyak lagi!


Jadi, mari kita berhenti sejenak di sini! Kita memerlukan saat-saat seperti ini; saat dimana kita melepaskan kepenatan yang seringkali mengurangi ketajaman hati, saat dimana kita membebaskan diri dari rutinitas yang seringkali mengurangi kepekaan spiritual, saat dimana kita melepaskan sejenak beban dakwah yang selama ini kita pikul dan mungkin menguras stamina dakwah kita. Kita memerlukan saat-saat seperti ini karena mungkin kita perlu membuka kembali peta perjalanan dakwah kita; melihat-lihat jauhnya jarak yang telah kita tempuh dan sisa jarak perjalanan yang masih harus kita lalui, menengok kembali hasil-hasil yang telah kita raih, meneliti rintangan yang mungkin menghambat laju pertumbuhan dakwah kita, memandang ke alam sekitar karena mungkin banyak aspek dari lingkungan strategis kita telah berubah.

Tapi ternyata bukan hanya kita para duat yang perlu berhenti. Para pelaku bisnis juga mempunyai kebiasaan seperti ini. Orang-orang yang mengurus dunia itu memerlukan saat-saat seperti ini untuk menata ulang bisnis mereka. Mereka menyebut kebiasaan ini sebagai penghentian. Tapi sahabat-sahabat Rasulullah saw., generasi pertama yang telah mengukir kemenangan-kemenangan dakwah dan karenanya berhak meletakkan kaidah-kaidah dakwah, menyebutnya majelis iman. Maka Ibnu Mas’ud berkata, "ijlis bi na, nu’min sa’ah - Duduklah bersama kami, biar kita beriman sejenak"

Majelis iman atau tradisi penghentian adalah wacana yang kita butuhkan untuk dua keperluan. Pertama, untuk memantau keseimbangan antara berbagai perubahan pada lingkungan strategis dengan kondisi internal dakwah serta laju pertumbuhannya. Yang ingin kita capai dari upaya ini adalah memperbaharui dan mempertajam orientasi kita, melakukan penyelarasan dan penyeimbangan berkesinambungan antara kapasitas internal dakwah, peluang yang disediakan lingkungan eksternal dan target-target yangdapat kita raih. Kedua, untuk mengisi ulang hati kita dengan energi baru sekaligus membersihkan debu-debu yang melekat padanya di sepanjang jalan dakwah. Yang ingin kita raih di balik ini adalah memperbarui komitmen dan janji setia kita kepada Allah swt; bahwa kita akan tetap teguh memegang janji itu, bahwa kita akan tetap setia memikul beban amanat dakwah ini, bahwa kita akan tetap tegar menghadapi semua tantangan, bahwa yang kita harap dari semua ini hanyalah ridha-Nya. Hari-hari panjang yang kita lalui bersama dakwah ini akan menguras seluruh energi jiwa yang kita miliki. Maka majelis iman seperti ini adalah tempat kita berhenti sejenak untuk mengisi hati dengan energi yang tercipta dari kesadaran baru, semangat baru, tekad baru, harapan baru dan keberanian baru.

Rasanya majelis iman atau tradisi penghentian seperti ini semakin kita butuhkan ketika perjalanan dakwah kita sudah semakin jauh. Pertama, karena tahap demi tahap dari keseluruhan marhalah yang kita tetapkan dalam grand strategy dakwah kita perlahan-lahan kita lalui. Mulai dari rekruitmen dan pengkaderan qiyadah dan junud dakwah yang kita siapkan untuk memimpin ummat meraih kejayaannya kembali, kemudian melakukan mobilisasi sosial untuk menyiapkan dan mengkondisikan ummat untuk bangkit, sampai akhirnya kita membentuk partai sebagai salah satu wadah yang kita butuhkan untuk merepresentasikan dakwah pada tingkat institusi. Kedua, karena kita hidup pada sebuah masa dengan karakter yang tidak stabil. Perubahan-perubahan besar pada lingkungan strategis berlangsung dalam durasi dan tempo yang sangat cepat. Dan perubahan-perubahan seperti itu selalu menyediakan peluang dan tantangan yang sama besarnya. Dan apa yang dituntut dari kita -kaum duat- adalah melakukan pengadaptasian, penyelarasan, penyeimbangan dan pada waktu yang sama, meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan momentum. Ketiga karena kita mengalami seleksi dari Allah swt secara kontinyu, sehingga banyak duat yang berguguran, juga banyak yang berjalan tertatih-tatih.

Semua itu membutuhkan perenungan yang dalam. Maka dalam majelis iman atau melalui tradisi penghentian ini, kita mengukuhkan sebuah wacana bagi proses pencerahan pikiran, penguatan kesadaran, penjernihan jiwa dan pembaruan niat dan semangat jihad. Dan inilah yang dibutuhkan oleh dakwah kita saat ini.

Tradisi penghentian atau majelis iman semacam ini harus kita lakukan dalam dua tingkatan; individu atau jamaah (organisasi). Pada tingkatan individu, tradisi ini dikukuhkan melalui kebiasaan merenung, menghayati dan menyelami telaga akal kita untuk menemukan gagasan baru yang kreatif, matang dan aktual, di samping kebiasaan muhasabah, memperbaharui niat, menguatkan kesadaran dan motivasi serta memelihara kesinambungan semangat jihad. Hasil-hasil inilah yang kemudian kita bawa ke dalam majelis iman untuk kita bagi kepada yang lain, sehingga akal individu melebur dalam akal kolektif, semangat individu menyatu dalam semangat kolektif dan kreativitas individu menjelma menjadi kreativitas kolektif.

Kalau ada pemaknaan yang aplikatif terhadap hakikat kekhusyukan yang disebutkan Al-Quran, maka inilah salah satunya. Penghentian seperti inilah yang mewariskan kemampuan berpikir strategis, penghayatan emosional yang menyatu secara kuat dengan kesadaran, dan keterarahan yang senantiasa terjaga di sepanjang jalan dakwah yang berliku dan curam. Maka Allah swt mengatakan, "Belumkah datang saat bagi orang-orang beriman untuk mengkhusyukan hati dalam mengingat Allah dan dalam (menjalankan) kebenaran yang diturunkan. Dan bahwa hendaklah mereka tidak menjadi seperti orang-orang yang telah diberikan Alkitab sebelumnya (di mana) ketika jarak antara mereka (dengan sang Rasul) telah jauh, maka hati-hati mereka menjadi keras, dan banyak dai mereka yang menjadi fasik." (Q.S. Alhadid: 16)

Beginilah akhirnya kita memahami mengapa Rasulullah saw menyunnahkan ummatnya melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, atau mengapa Allah swt menanamkan kegemaran berkhalwat pada Rasulullah saw tiga tahun sebelum beliau diangkat menjadi Rasul, atau bahkan mengapa Umar bin Khattab mempunyai kebiasaan i’tikaf di Masjidil Haram sekali sepekan di masa jahiliyah. Begini pula akhirnya kita memahami mengapa majelis-majelis kecil para sahabat Rasululah saw di masjid atau di rumah-rumah mereka berubah menjadi wacana yang melahirkan gagasan-gagasan besar atau tempat merawat kesinambungan iman dan semangat jihad. Maka ucapan mereka, kata Ali bin Abi Thalib, adalah zikir, dan diam mereka adalah perenungan.

Tradisi inilah yang hilang di antara kita sehingga diam kita berubah jadi imajinasi yang liar, dan ucapan kita kehilangan arah dan makna. Maka dakwah kehilangan semua yang ia butuhkan; pikiran-pikiran baru yang matang dan brilian, kesadaran yang senantiasa melahirkan kepekaan dan semangat jihad yang tak pernah padam di sepanjang jalan dakwah yang jauh dan berliku.

Adalah kerugian besar bila tradisi ini pergi menguap dari wilayah perhatian kita hanya dikarenakan kesibukan dan rutinitas yang mulai kehilangan makna serta orientasi. Wallahu’alam.



di kutip dari http://beranda.blogsome.com/

Kamis, 05 Juni 2008

kejang pada bayi

os bayi 11 bulan, laki-laki. datang dengan demam sejak sebulan terakhir, dengan kisaran 38 derajat. sejak usia 6 bulan menderita kejang tonik. telah diperiksa EEG-nya dan mengindikasikan epilepsi, oleh neurolog anaknya diobati dengan depaken, saat ini telah di kombinasi dengan topamax. kejang saat ini telah berkurang, meski tidak hilang sama sekali.

hasil CT Scan di dapatkan kalsifikasi daerah temporo-parietal, dan pembesaran ventrikel. hasil pemeriksaan darah didapat kesan anemia, dengan Hb 9-10 mg/dl, dengan leukosit bertahan di kisaran 13.000. ferroglobin 2 minggu tidak memberikan perubahan variabel laboratorium.

riwayat persalinan SC, dengan paparan obat KB pada kehamilan muda, BL normal, saat ini BB sudah lebih dari 10 kg

pertanyaan :
  1. bisakah low grade fever yang dialami ada hubungan dengan dugaan epilepsinya? ataukah entitas penyakit yang berbeda?
  2. apa makna hasil pembacaan CT yaitu kalsifikasi? apa konsekuensi berkaitan dengan regionya di otak
  3. apakah mungkin pada CT berikutnya (serial) pembesaran ventrikel terjadi lebih besar lagi? apakah biasa terjadi pada epilepsi?
  4. demam saat ini diobati dengan sanmol drops, depaken sudah mencapai dosis maksimal, topamax pada labelnya ada perhatian terhadap gangguan fungsi hati. mengingat demam yang persisten dan sulitnya menghilangkan kejang, sejauh mana interaksi obat yang mungkin terjadi
  5. apa alternatif obat bila depaken dan topamax gagal
  6. bagaimana prognosis pasien ini
mohon tangggapan sejawat sekalian utamanya para (calon) neurolog dan (calon) pediatrician
informasi detil lanjutan bisa japri ke qus_corporation@yahoo.com
banyak terima kasih

bicara bulutangkis

Membicarakan bulu tangkis pada saat sekarang ini mungkin agak terlambat, tapi meski Thomas dan Uber sudah berlalu masih ada agenda olimpiade Beijing tahun ini. Indonesia adalah salahsatu powerhouse bulutangkis, negara yang dominan dan memiliki sejarah prestasi yang baik.

kecenderungan yang teramati pada cabang olahraga ini adalah prestasinya yang kurang mencorong lagi, kalah jauh oleh China dan segera tersaingi oleh negara-negara Asia lainnya. patut disayangkan sebenarnya karena kemana lagi rakyat Indonesia bisa mengharap datangnya kebanggaan, selain pada cabang olahraga ini, sepak bola? basket? saya kira tidak.

oleh karena itu prihatin sekali melihat kalau prestasi yang diraih dari tahun ketahun semakin menurun. saya pribadi menyoroti faktor fisik atlet. sama seperti pada sepak bola, atlet kita punya kapasitas fisik yang kurang optimal. kelelahan pada bulu tangkis akan berakibat semakin berkurangnya keakuratan dan kekuatan pukulan, kelincahan, dan konsentrasi.

sebagai seorang yang berkecimpung di bidang fisiologi, saya bertanya-tanya seperti apa sih latihan fisik yang dijalani oleh atlet kita, baik yang di pelatnas maupun yang di klub-klub besar. pertanyaan ini menggerakkan say untuk belajar tentang sport medicine dan exercise physiology. banyak hal menarik yang saya dapatkan sejauh ini, namun ternyata kesulitan mendapatkan literatur lokal yang berkonsentrasi seputar pelatihan bulutangkis, fisik terutama.

saya juga tidak mendapati adanya suatu research group, atau leading reasearcher yang memberi masukan dan mengarahkan upaya pelatihan bulutangkis secara ilmiah. terus terang memang saya baru mencari-cari lewat internet, saya menemukan MBI (Masyarakat Bulu Tangkis Indonesia) yang mungkin tahu lebih banyak tentang hal ini.

sangat berharap mendapat masukan dari berbagai pihak, karena amat disayangkan bila Indonesia sebagai salah satu negara utama bulutangkis, Powerhouse istilahnya, tidak mendalami bulutangkis secara ilmiah, dan prestasi selama ini ternyata bukan merupakan produk dari upaya pelatihan yang saintifik. bila hal ini dibiarkan tidak heran bila prestasinya semakin menurun dari tahun ke tahun.

Senin, 02 Juni 2008

Buletin Medikasi

hari ini saya mendapat keistimewaan yang tidak disangka sebelumnya, yaitu mendapat buletin medikasi, dihantarkan langsung oleh crew ke cubicle saya. untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih.

sekedar prolog, buletin medikasi ini adalah semacam pers mahasiswa kedokteran yarsi, yang mempublikasikan beragam informasi seputar kedokteran dan kesehatan serta tentang yarsi itu sendiri utamanya fakultas kedokteran.

dari covernya tertulis edisi II/tahun III/mei 2008, masih tergolong muda sekali untuk sebuah publikasi mahasiswa, padahal usia yarsi sudah masuk usia 40 tahun. berarti bisa kita mengambil deduksi sederhana, ada sebuah keterputusan generasi, kevakuman aktivitas, intinya ada masalah dalam bidang kaderisasi lembaga.

tapi itu saya aja, sok-sok tahu melakukan deduksi sembarangan. tema dari buletin kali ini adalah tentang Global Warming, lalu ada profil dari bapak Rektor. buletin ini punya rubrik P3k, menarik juga. agak menganggu rubrik Refleksi yang terlihat amat tidak matang dalam penyampaian argumentasi, pesan yang baik seharusnya dibahasakan dengan kalimat yang baik pula.

rubrik info khusus memberikan informasi seputar lupus (SLE) disajikan dengan baik, meski sumber yang dicantumkan hanya 3, dan dua diantaranya dari sumber yang secara ilmiah tidak bisa di jadikan sandaran. seharusnya sebagai produk dari lingkungan kedokteran, tentu dapat mencari referensi yang tidak mudah diakses oleh awam.

dan rubrik kisah pembaca yang baik sekali, membuat kita berfikir, dan pas sekali rasanya., ada rubrik tentang iptek kedokteran yang tidak mengecewakan sama sekali, tapi kayaknya gak perlulah dicantumkan sumbernya hehehe..berlainan dengan rubrik INFUS yang menyajikan informasi penyakit yang harus dapat dipertanggungjawabkan karena bisa berimplikasi pada perilaku kesehatan seseorang.

oh di rubrik mengenai tips ini lah baru muncul tentang global warming, berarti saya salah mengambil kesimpulan, sebelumnya saya berfikir akan disajikan kajian tentang global warming sebagai tema utama. umumnya setau saya biasanya ada kajian utama yang menjadi fokus edisi, kita ambil saja contoh Tarbawi, majalah yang pernah saya singgung pada posting sebelumnya.

di majalah tarbawi, kajian utama dari majalah tergambar langsung pada cover majalah, contohnya yang saya pegang sekarang, temanya tentang Ramadhan yang segera menjelang. topik ini di bahas pada rubrik Dirosat yang mencakup 20 dari 70 halaman majalah.

Kembali ke medikasi, tampaknya tidak ada satu kajian utama, setelah saya lihat lagi covernya tidak lain adalah daftar isi, tapi itu cuma saya aja berpendapat. kita lanjutkan lagi, masih ada rubrik opini ilmiah, yang cukup menarik, serta rubrik analisis senat yang saya harap berisi analisa yang sifatnya sosial politik, ternyata berisi tentang shalat tahajud.

dan ada satu yang menganggu meski remeh, saya segera melihat pada rubrik resensi, bukunya diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia, sebuah penerbit kristen yang amat aktif, saya rasa tidak apropriate dengan latar belakang buletin ini. terakhir ada rubrik foto yang merekam berbagai kegiatan.

nah saya berfikir mengapa saya mendapat hadiah satu eksemplar, mungkin selain ucapan terima kasih atas informasi yang sebenarnya tidak sulit diperoleh, adalah agar saya dapat memberikan masukan. jadi masukan saya adalah teruskan aja, jangan perdulikan komentar saya, bisa menghasilkan karya seperti ini aja sudah luar biasa sekali.

manfaat dari kegiatan penerbitan ini yang saya lihat adalah, mengasah kemampuan menulis, menyusun artikel ilmiah, desain dan tata letak , reportase dan komunikasi, budgeting, editing, negosiasi bisnis, wirausaha dan banyak lagi. dan hampir selalu alumninya mendapat manfaat yang tidak sedikit.

salah satu teman saya yang pandai sekali di MA, sekarang direkrut mengembangkan majalah Dokter Kita. nah jadi dokter tidak selalu berakhir di ruang praktek, kalau pandai-pandai menggali bakat dan memoles minat.

Jumat, 23 Mei 2008

Some Advice

seorang teman mengirim surat elektronik mengeluhkan keadaannya...ia menghadapi fakta yang menyesakkan, bisa banyak hal tapi untuknya ini adalah nilai. ia tidak lulus.

fakta ini menjadi sedemikian rupa karena dirasakan karena ia telah belajar dengan keras. akhirnya timbul perasaan bahwa kehidupan telah berlaku tidak adil. ia merasakan sedih, kesal, dan kecewa. tambahan ada terselip rasa malu, pada teman-teman dan orang tua mungkin.

untuk menolong kawan kita ini, bukan hal yang mudah, karena selain upaya pengusaan materi ujian, kita juga harus membangkitkan mentalnya.

jadi sebelum berangkat pada masalah intelektualnya, kita harus bereskan masalah ruhiyahnya. dilihat dari uraian diatas nampak bahwa perasaanya mungkin saat ini sedang hancur, dan ia butuh "time out" , pergi nonton ke bioskop, atau kalau aku pergi ke gramedia dan mencari novel menarik yang paling tebal (dalam fikiranku yang sekelas Taiko ) bisa menjadi pengobat hati, pelipur lara. Alangkah baiknya bila malam nanti duduk bersimpuh selepas shalat. membuka kitab Al"qur'an, membacanya dengan tartil 3-4 halaman.

berhentilah sejenak, karena setelah diterpa badai kehidupan kita perlu sejenak menarik nafas, mengumpulkan bekal, mencocokkan kembali arah kompas, meraih ketenangan dan mencari kembali motivasi sebelum melanjutkan perjalanan. mintalah ampunan dari segala dosa, muhasabah diri sendiri.

semua musibah yang kita alami, tidak lain adalah ujian yang diberikan Allah, sebagai penghapus dosa, atau sebagai teguran atas segala kelalaian selama ini, sudah kah tertunaikan semua kewajiban ubudiyah kita? musibah bisa datang tidak lain sebab ulah kita sendiri.

musibah bisa merupakan penghapus dosa, proses pencucian yang harus dilalui sebelum menjadi lebih baik. ujian yang diberikan bagi hamba-Nya yang dikasihi, sebuah ungkapan kasih sayang antara Rabb dan hamba-Nya. tinggal kita bila sanggup menyikapinya dengan bersabar dan bersyukur maka akan lulus dan meraih derajat disisi Allah, namun bila disikapi dengan kekecewaan dan rasa putus asa, maka bukan tidak mungkin Allah akan membenamkannya lebih dalam, sungguh ia telah merugi 2 kali.

alhasil berdamailah dengan kenyataan, akuilah bahwa kita masih banyak kekurangan. cari hikmahnya. jangan sampai kita jatuh pada syirik dengan menyalahkan kehidupan atau malah Sang Pemberi Kehidupan itu sendiri, ini adalah penyikapan yang salah, jangan sampai emosi mengelabui pertimbangan akal, karena itu adalah jalan syaitan untuk menyesatkan.

kelulusan membutuhkan prasyarat, bila prasyarat sudah terpenuhi maka dengan sendirinya akan lulus, prasyarat yang utama tentu adalah penguasaan materi ujian, ini adalah sunatullah. selain itu dibutuhkan perkenan dari Allah swt.

Selasa, 13 Mei 2008

Demonstrasi Mahasiswa

baru buka-buka detiknews tadi baca berita ada demonstrasi Mahasiswa tepatnya BEM seluruh Indonesia, jadi teringat masa lalu..

Aku masuk Kampus FKUI tahun 1999 setahun setelah rezim orde baru berakhir, entah kenapa generasiku selalu mewakili perubahan, entah itu sebuah orde pemerintahan, sebuah kurikulum sekolah, dan lainnya yang pasti perasaan seperti itu selalu muncul.

Jadi kami mengalami suasana pasca gelombang demonstrasi mahasiswa besar-besaran yang memiliki pahlawannya sendiri, ya kakak-kakak senior kami , saat itu sosok dan nama mereka menyejarah, dan tak pelak menyisipkan nada kekaguman dalam hati, bagaimana tidak para pahlawan ini dengan segudang cerita heroisme yang luput dari radar media, hidup dan berjalan diantara kami, memenuhi telinga dan alam fikiran kami, mencurahkan segenap antusiasmenya agar bahu dan hati kami ini sanggup memikul beban warisan sejarah mereka.

ya kufikir inilah rasanya mengenyam pendidikan di tempat yang bersejarah, saat pertama kulihat gedung salemba 6 dengan arsitektur kolonialnya bak benteng, aku merasakan aroma sejarah yang kental, dan ternyata apa yang kutemui lebih lagi...sejarah sedang berlangsung dan di buat disini dikampus kami ini.

jadi tidak heran bila hari-hari demonstrasi kami jalani dengan hati yang ringan, bolos kuliah, tidak mandi dan pulang ke rumah berhari-hari jamak saja. sedikit demi sedikit kami belajar selain anatomi dan fisiologi serta kawan-kawannya, kami juga belajar bagaimana mendinamisasi sejumlah massa demonstrasi, cara-cara mengamankan ratusan sampai ribuan orang, kami juga belajar mengenali para provokator yang mencari jalan menyusup diantara barisan kami.

mengenali satuan-satuan polisi yang mengawal, menghitung-hitung rasio demonstran dan tenaga medis serta perlengkapannya. sebagian dari kami cukup berbakat menjadi negosiator, dinamisator, Komandan atau sekedar rantai manusia yang tidak kenal lelah. kami belajar bebagai metode mengoyang sebuah pemerintahan, bahkan menjatuhkannya, tapi kami juga belajar mengenali tanda-tanda kapan saatnya mundur teratur dan mengambil langkah seribu. kami belajar bergerak sebagai satu kesatuan dan kami belajar membiasakan diri menempatkan beban kesulitan rakyat diatas bahu kami.

kami belajar banyak hal...dan nampaknya anak-anak sekarang sedang menerima pelajarannya. 300 orang diantara mereka sedang menginap di depan istana..hell yeah! itu sebuah prestasi karena adalah peraturan tidak ada demonstrasi diatas pk 18.00, polisi sudah terlalu relaks, atau diantara anak-anak ini lahir seorang negosiator yang handal.

Gas air mata membuat mereka tunggang langgang hahaha.., aku fikir itu pasti pengalaman mereka yang pertama, karena begitu juga kami dulu, adrenalin begitu menggelegak dan naluri survival lepas dari kekangannya. tapi seiring waktu mereka akan belajar, cara paling efektif menghindari gas air mata hanyalah dengan air bukan pasta gigi teroles di infra orbita, dan seoran g pemberani yang membungkus tangannya dengan kain basah segera mencari granat asap itu tepat setelah ia mendarat, mengambilnya dengan tangan terbungkus rapat dan melemparkannya kembali ke arah barisan polisi, itulah yang dilakukan demonstran di korea, perhatikan saja.

ah masa itu adalah masa-masa jaya, golden times, masa dimana kita merasa akan hidup selamanya, dan tidak ada kepahitan dunia yang tidak sanggup kita hadapi. kami mejalani tepat seperti yang di katakan chairil anwar " sekali berarti sudah itu mati "

aku fikir dengan semua perubahan kurikulum yang mempersempit ruang gerak aktivitas mahasiwa akan sulit sekali mencari mereka yang ringan langkahnya mengukur aspal ibu kota sambil membawa amanat rakyat di bahunya, ternyata tidak mereka tetap hadir, hati-hati yang bening dan bersemangat itu tidak bisa dihentikan oleh apapun kurasa, betapa adil pengaturan yang Allah berikan, setiap zaman memiliki generasinya sendiri, setiap zaman memilki pahlawannya sendiri

dan ini hari ini adalah hari kalian, senang sekali melihat jaket kuning kembali mewarnai jalanan ibukota, hari-hari ini adalah milik kalian, senang sekali melihat sejarah itu tidak putus, maka wakililah kami, wakililah rakyat ini, suarakan jerit hati mereka, suarakan dengan lantang!

karena kalian adalah mahasiswa penyambung lidah rakyat!!

Kamis, 08 Mei 2008

Tukang Tambal Ban dan Motorku

Tiba-tiba jalanan seperti bergelombang, padahal aspalnya mulus sekali...degg aku segera menepi dan melambatkan laju motorku, kulihat ban belakang motorku yang malang sudah hampir kempes sepenuhnya.

celingak-celinguk, tak kulihat kompresosr besar berwarna oranye di sekitar, tapi ada sekumpulan tukang ojek yang mangkal, ah mereka pasti tahu...

masih ada angin sedikit di ban itu , aku segera melaju pelan-pelan mendekati pangkalan ojek itu. alhamdulillah tidak jauh dari pangkalan, mereka menunjukkan si oranye besar, kompresor lengkap dengan abang yang mengoperasikannya, mereka tersebunyi di jalan samping, dibalik truk yang sedang terparkir.

"kempes bang! " aku ngeluh, segera si abang memeriksa ban belakang, seraya bertanya? "kurang angin?" "bocor kali bang" jawabku, soalnya tiba-tiba...

maka segeralah ia mengeluarkan keahliannya, menggunakan linggis kecil, di congkelnya ban itu sampai ban dalamnya bisa keluar setelah pentilnya di lepas menggunakan alat yang sering kulihat tapi tidak tahu namanya itu.

ia membuka katup angin dari kompresornya dan mengisi ban dalam-yang telah terekspose- dengan angin, dicarinya semburan angin dari ban dalam yang telah mengembang penuh itu dengan tangannya, setelah berapa lama ia mencurigai satu titik yang berada disisi luar tidak jauh dari pentil.

diambilnya lidi untuk menyumpal lubang yang amat kecil itu, agak kesulitan, lubang itu ternyata hampir tidak kasat mata, tapi tidak lama lidi itu sudah tertancap. langkah berikutnya ia recheck dengan menggunakan ember lebar berisi air, di celupkannya perlahan area sekitar lidi, untuk memastikan lubangnya suda tepat, "blubuk..blubuk.." terdengar suara dan gelembung udara yang keluar dari dekat lidi, yap itu lah dia sumber kebocoran. periksa tempat lain tidak ditemukan gelembung dan suara desis udara maka dipastikan kebocoran hanya terjadi di satu titik tadi.

menanggulangi problem ini dia mengambil sepotong karet untuk menambal, di potongya seukuran kira-kira 2x2 cm, lalu dipaskan pada area titik kebocoran tadi, bannya sudah dikempeskan dulu tentunya. ditempelnya karet tadi dengan lem, entah merek apa tapi kalengnya si Aibon, sebelumnya permukaan ban dalam di kikirnya agar sedikit menipis, sekaligus membersihkannya agar mudah ditempeli.

di keluarkannya semacam alat press yang dilengkapi rumah api di bawah platformnya. ditaruhnya potongan karet yang telah ditempel tadi pada platform tersebut yng permukaanya telah dilapisi kertas perak alumunium foil, sisa dari bungkus rokok kayaknya. diambilnya bantalan kayu, lalu dipress lah potongan karet yang telah dilem tadi, ditambah dituangkannya secangkir kecil spiritus yang dinyalakan apinya dan ditaruh pada rumahnya yang berada tepat di bawah platform.

jadilah selama beberapa menit potongan karet penambal tadi ditekan kuat dari atas dan di panasi dari bawah. sambil duduk menunggu spiritus habis, dikeluarkannya rokok. sambil bersantai aku mengatakan ini pertama kalinya motor ini ditambal setelah setahun. sambil terkejut ia melemparkan pujian, karena biasanya ia bisa mendapat motor yang sama bisa kembali sebulan sekali, bahkan pernah sampai tiga hari beturu-turut. paku katanya yang jadi penyebab. terfikir oleh ku apa mungkin penyebab bocornya ban ku juga karena paku.

diperiksanya api telah mati, lalu di percikkan air keatas platform, desis air menunjukka platform metal itu sudah teramat panas. dibuka press tersebut dan ajaib karet penambal sudah hampir menjadi bagian dari ban dalam itu sendiri.

sebelum dipasang, diperiksanya ban luar dengan memukulnya beberapa kali sambil diputar, di bagian tebawah terkumpul kotoran dan karat yang entah bagaimana menemukan jalan masuk ke dalam sana, di rabanya sambil membersihkan..tidak ada paku atau benda tajam, sambil mengelengkan kepala dan tersenyum, bukan paku kayaknya, mungkin sekedar berulang tahun saja, sambil melirik plat nomor motorku, tertulis disana 04-12, april 2012 berarti bulan ini usianya sudah setahun.

sambil tersenyum kubalas, memang sudah waktunya kali pak ya, ia mengangguk-angguk. berapa ongkosnya pak? 5000 rupiah saja. harga yang murah fikirku untuk sebuah keahlian berguna yang telah di masterinya dengan baik.

sambil berlalu aku mengucapkan selamat ulang tahun pada motorku yang malang Suzuki New Smash 110 cc, official bike untuk para dokter pas-pasan dari angkatanku, dipakai mulai dari residen bedah saraf, neurologi sampai dokter perusahaan obat dan dosen.

sebagai hadiah aku meberikannya perawatan rutin yang sudah lama tertunda di bengkel langganan, termasuk oli dan saringannya yang baru.

Rabu, 07 Mei 2008

The 6th Inter Medical school Physiology quiz

Assalamualaikum wr wb

Ada penawaran menarik buat mahasiswa kedokteran yarsi.
the 6th Inter Medical school Physiology quiz will be held at University of Malaya
this coming August 23rd,2008
> terbuka untuk semua mahasiswa
>No registration fee required
>Accomodation and food are provided for all student
>di minta minimal 3 orang per universitas

bagi yang tertarik, diharapkan menghubungi dr Diniwati Mukhtar Mkes, atau dr Indra Kusuma untuk mengikuti seleksi diutamakan yang memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik, memiliki nilai Faal yang baik dan berminat pada bidang ilmu faal.

wassalamualaikum wr wb

ps: tahun lalu diikuti oleh fak kedokteran dari taiwan,singapura,malaysia brunei dll
pps : tahun ini Unpad sudah mendaftar
ppps : informasi sudah ditempel di mading2

Selasa, 06 Mei 2008

Rumah Zakat Indonesia

Lembaga Pengumpul zakat yang satu ini berkantor pusat di Bandung, di jakarta mereka sudah lama hadir, sebagian mengenalnya dengan nama DSUQ, Dompet Sosial Ummul Quro', nama yang dipakai waktu jamannya "Dompet" booming sekali dulu gara-gara Dompet Dhua'afa Republika. Rumah Zakat Indonesia atau RZI akhir-akhir ini memfokuskan diri pada Ibu hamil dengan membuka Rumah Bersalin Gratiis (notice bahwa ii-nya ada 2 bukan kesalahan ketik tapi memang telah dipatenkan sebagai brand).

Di jakarta RBG-RZI hadir Jl Taruna 43 Pulogadung. disini selain tersedia bidan yang siap melayani persalinan 24/7 , juga ada klinik umum dan layanan ambulans/jenazah serta sebuah Lembaga Keuangan Mikro Syariah. officenya sendiri terletak di ruko matraman deket jembatan rel KA itu. format seperti ini sudah berlangsung selama setahun dan yang menariknya adalah jumlah pasien umum yang bertambah secara eksponensial. bulan pertama operasonal tahun lalu ada hampir 100 orang yang berobat tapi bulan lalu jumlah pasien umum sudah mencapai 1200-an orang.

tentu ini hal yang amat menggembirakan, senang rasanya bila usaha kita mendapat respon yang baik, dan orang dapat merasakan manfaatnya. memang karena pembiayaan fasilitas ini di dukung oleh dana zakat yang terkumpul maka biaya berobat yang perlu dikeluarkan pasien amat kecil, sering kali tidak lebih dari beberapa ribu rupiah saja. mungkin ini salah satu faktor penyebab tingginya animo masyarakat. disisi lain, pelayanan tim dokter-perawat yang baik, penerapan konsep dokter keluarga dan terutama mungkin angka kesembuhan yang tinggi turut menyumbang tingginya animo tersebut.

di lain pihak ramainya kunjungan, murahnya biaya membawa dampak lain, yang pertama terlihat adalah rendahnya penghargaan terhadap peraturan. banyak pasien yang datang tanpa membawa kartu pasien, yang menyebabkan pegawai administrasi kita harus bekerja ekstra. juga rendahnya penghargaan terhadap kesehatan itu sendiri, sedikit-sedikit berobat, tidak mencoba self medication terlebih dahulu, tidak berusaha merubah kebiasaan hidup/makan, karena tokh nanti tinggal berobat aja. tapi itu dulu, sekarang sudah banyak kemajuan, setelah manajemen mengambil beberapa langkah.

tingginya angka kunjungan dengan total pasien diatas 10.000 kunjungan setahun terakhir, cepat atau lambat akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kasus alergi contohnya cepat atau lambat akan terjadi, keteledoran pemberian obat, persalinan patologis, bahkan malpraktik (duh jangan sampe deh). tapi that sort of thing is bound to happen anytime... jadi kita memang harus selalu berhati-hati. tapi menghadapi 80 orang pasien dalam 8 jam kerja, benar-benar menguras konsentrasi, dan bila konsentrasi buyar, dan jemari kita bekerja langsung berdasarkan informasi yang telinga dengar, tanpa melalui neuron-neuron asosiasi di otak besar terlebih dahulu, bersiaplah bila sewaktu-waktu langit runtuh menimpa kita... ( inget istilahnya Kepala desa Arbaracoucix di Armorik )

oleh karena itu maka tingkat kunjungan harus di rasionalisasikan. harus dilakukan peningkatan level biaya yang harus dikeluarkan pasien, supaya ada penghargaan lebih terhadap kesehatan. bila tingkat kunjungan menurun kita berharap beban kerja dokter bisa menurun, dan diimbangi dengan peningkatan kualitas waktu interaksi dengan pasien, lebih banyak komunikasi, edukasi dan membangun kepercayaan..hal-hal ini bisa meredam masalah yang timbul dikemudian hari, bila ada. tentu level biaya masih jauh dari tingkat komersial, bagaimanapun ini kan lembaga zakat dan kita tidak menarik untung dari mustahik zakat.

3 bulan terakhir ini kunjungan perbulannya sudah menembus angka 1000, satu hal terakhir yang menarik adalah pasien konjungtivis (terutama bakterial) meningkat dari bulan Februari 2008 sebanya 5 orang saja, Maret 11 orang dan April kemarin 37 orang. Sakit mata model ini memang sudah mahfum mudah sekali tersebar dan nampaknya wilayah pulogadung ini sedang merebak luas. bagaimana cara memuus rantai penularannya? faktor apa yang menyebabkannya begitu mudah tersebar? apakah cuaca memiliki pengaruh? pertanyaan-pertanyaan ini seharusnya menggelitik setiap orang yang memiliki naluri peneliti, bagaimana apakah anda tergelitik? :)

Senin, 28 April 2008

Rastinah dan Rasingkem

Hari menjelang sore, hari sabtu lalu, aku sedang santai menunggu azan Ashar berkumandang, lalu pulang dari tugas jaga ku hari itu di Rumah Bersalin Gratis Rumah Zakat Indonesia. Saat asyik melihat-lihat berita terkini di situs RZI, rupanya ada pasien baru. Rastinah dan Rasingkem, dua bersaudara dan ibunya serta bibi dan seorang sepupunya. Dua gadis kecil ini dengan namanya yang unik, melangkah masuk pertama kalinya ke klinik kami, bau matahari menguar dari rambut mereka, bercampur dengan bau keringat, kulit mereka hitam terbakar matahari, dan rambut mereka menguning, mereka sekeluarga adalah pemulung.

daerah operasi mereka sekitar pasar pulogadung, tinggal di suatu tempat di pinggir kali, selama 5 tahun terakhir. mereka tidak sakit terlalu parah, namun salah satunya sudah 2 minggu sakit. demam, batuk dan keluhan yang biasa pada musim seperti ini. yang menarik hatiku adalah keunikan nama mereka, dan rima yang ditimbulkannya, serta bau etnik yang masih kental pada nama tersebut, tak kukira akan bertemu nama seperti itu di belantara jakarta ini.

bincang-bincang dengan mereka perlu kesabaran ekstra, karena mereka banyak menggunakan bahasa daerah yang sepintas seperti bahsa jawa, hanya beberapa kata yang bisa kutangkap, kutanya dari daerah mana mereka berasal, Indramayu jawabnya. jadi itu memang bahasa jawa, meski Indramayu masuk dalam wilayah jawa barat, tapi memang banyak dipengaruhi bahasa jawa meski bahasa sunda masih terdengar, tapi bila dibanding dengan bahasa yang biasa terdengar di Bandung jauh lebih halus.

kutanya karena sudah 5 tahun di jakarta, apa sudah punya KTP jakarta? belum jawab mereka, bukan tidak mau,tapi mahal sekali menurut mereka, sehari mereka cuma dapat kira-kira 20.000 rupiah. KTP Indramayu sih ada katanya, cuma disana mereka tidak punya apa-apa, sawah pun tidak, mereka cuma buruh disana. Indramayu sering disebut-sebut, bila kita berbicara masalah TKI dan traficking, juga wanita penghibur,wisma dll. Jadi mereka ini segmen warga yang lebih tidak beruntung lagi karena mereka menjadi pemulung, tapi disisi lain mungkin mereka malah amat beruntung karena terlepas dari pusaran dosa. if u know what i mean.

mereka hijrah ke Jakarta berharap ada perbaikan dalam kehidupan, jadi teringat pada Fauzi Bowo dan gubernur DKI sesudahnya, kaum urban seperti ini akan selalu menjadi beban mereka, tidak adanya KTP berarti mereka tidak akan mendapat pelayanan kesehatan yang menjadi program pemerintah seperti jamkesmas, sktm dll.

tapi harapanku adalah hidup mereka tidak berakhir disini, akhir seperti ini terlalu sesak namun seperti yang semua orang tau tidak ada yang abadi di dunia,semua pasti berubah, yang abadi hanya perubahan itu sendiri.

Jumat, 18 April 2008

Kesalahan Umum Tanda Vital dan RL 2007

Kesalahan yang umum dilakukan mahasiswa pada skilllab tanda vital dan Rumple Leed pada ujian yang terakhir sebenarnya tidak banyak, terutama bila dibandingkan dengan periode ujian sebelumnya dari materi ini.

yang sering terjadi adalah saat pemeriksaan tekanan darah, laporan yang diberikan kurang lengkap. bila kita hitung baik-baik pada chekclist, laporan yang harus diberikan setidaknya ada 4 : 1. laporan tekanan saat nadi brachialis tidak teraba lagi
2. laporan systolic palpatoir
3. laporan tekanan sytolic dan diastolic
4. laporan akhir tekanan darah ( sytolic/diastolic)

laporan tekanan systolic pada no.3 dan 4 diperoleh dari auskultasi dengan bel, bukan dari systolic palpatoir. pemeriksaan auskultasi dengan bel bukan membran.

Sytolic adalah bunyi yang pertama terdengar, diastolic adalah bunyi yang terakhir terdengar.

yang juga sering terjadi kesalahan pada pemeriksaan rumple leed adalah saat membuat daerah pengamatan. lingkaran ini harus dibuat, diukur dengan benar, sekian jari dari fossa cubiti, dengan diameter 5 cm menggunakan penggaris. pada prakteknya saat ujian bisa saja penguji mencegah agar kulit pasien tidak benar-benar dicoret, namun jangan berfikir bahwa lingkaran tidak perlu dibuat karena tokh nanti juga dicegah, jangan. harus terlihat ada niat sungguh untuk membuat daerah pengamatan, masalah nanti dicegah itu soal lain..

juga saat memeriksa daerah pengamatan harus benar-benar merunduk dan mendekatkan mata, bukan sekedat melihat sekilas, karena petechiae itu kecil, dan kalau tidak konsentrasi bisa terlewat, ini bukan berarti di tangan pasien ada peteciaenya, ini masalah niat, bukan masalah hasil.

yang lainnya sudah baik, pengalaman saya tidak ada yang kehabisan waktu, jauh lebih baik dari sebelumnya.

baiklah, selamat Ujian Her.

Kamis, 17 April 2008

Dualisme

Dalam sebuah acara talk-show di sebuah stasiun TV Inggris tahun 90-an ditampilkan isu pelacuran. panelisnya pendidik, pastur, tokoh masyarakat dan beberapa pelacur. Hampir semua menyoroti profesi pelacur dengan nada sinis. Pelacur adalah sampah masyrakat. Pelacur mesti dijauhkan dari anak-anak. Merusak adat kesopanan sosial dan seterusnya.

Tapi yang menarik giliran pelcur angkat bicara. "Saya memang pelacur. Dan saya melakukan ini karena saya janda. Saya menjalani profesi ini unutk menghidupi tiga orang anak saya. Kalian boleh saja mencemooh. Tapi siapa yang perduli jika anak-anak saya kelaparan, siapa! siapa!" ia berteriak lantang. "Supaya kalian semua tahu, lanjutnya, saya memang pelacur tapi hati saya tetap suci". Hadirin pun bersorak.

Nampaknya orang bersorak bukan karena ia pelacur, tapi karena ia seorang dualis. Menjadi pelacur dan merasa suci. Dua sifat yang kontradiktif. Yang saya heran justru mengapa mereka bersorak. Sebab doktrin dualisme sudah lama berakar di dalam pemikiran Barat. Asal usul terdekatnya adalah filsafat akan (philosophy of mind) yang digemari Descartes, Kant, Leibniz, Christian Wolf dll. Menurut Christian Wolf misalnya "the dualist (dualiste) are those who admit the existence of both material and immaterial substances" tapi wujud materi dan jiwa terpisah. pengertian ini disepakati oleh Pierre Bayle dan Leibniz.

Bahkan konon Barat mewarisi dari kepercayaan Zoroaster (1000 SM) di Timur. Dunia dianggap sebagai pergulatan abadi antara kebaikan dan kejahatan. Thomas Hyde menemukan doktrin ini dalam sejarah agama Persia kuno (Historia religionis veterum Persianum, 1700). Doktrin Zoroaster diwarisi oleh Manicheisme dan diramu dengan dualisme Yunani. Tuhan Akhirnya dianggap sebagai person dan juga materi.

Bagi orang Mesir kuno R- adalah tuhan matahari simbol kehidupan dan kebenaran. Lawannya adalah Aphopis lambah kegelapan dan kejahatan. Deva dalam agama Hindu adalah tuhan baik, musuhnya adalah asura tuhan jahat. Di Babylonia peperangan antara Marduk dan Tiamat adalah mitos yang mewarnai worldview mereka. Mitologi Yunani selalu menampilkan peperangan Zeus dengan Titans. Di Jerman antara Ases dan Vanes, meski berakhir damai.

Dalam Filsafat, Pythagoras adalah dualis. segala sesuatu diciptakan saling berlawanan : satu dan banyak, terbatas dan tak terbatas, berhenti-gerak, baik-buruk dsb. Empedocles setuju dengan Pythagoras, baginya dunia ini dikuasai oleh dua hal cinta dan kebencian. Plato dalam dialog-dialognya memisahkan jiwa dari raga, inteligble dari sensible.

Tapi apakah dualisme itu benar-benar realitas? atau sekedar persepsi yang menyimpang? Sebab nilai-nilai monistis (kesatuan) dalam realitas juga ada dan riel. Heraclitus dan Parmenides mengkritik dualisme Pythagoras. Banyak itu pun berasal dari satu yang abadi. Yang dianggap saling berlawanan itu sebenarnya membentuk kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Aristotle ikut-ikutan. Dualisme Plato juga tidak benar. Jika jiwa diartikan bentuk (form) dari raga alami yang berpotensi hidup maka jiwa adalah pasangan raga. Jadi jiwa dan raga adalah suatu kesatuan. Tapi Aristolte ternyata masih dualis juga. Ia memisahkan akal dari jiwa.

Dalam kepercayaan kuno pun unsur monisme juga wujud. Marduk ternyata turunan dari Tiamat. Zeus dan Titan berasal dari moyang yang sama. Leviathan ternyata diciptakan Tuhan. Pemberontak Mahbrata adalah dari keluarga yang sama. Dalam agama Zoroaster kebaikan selalu dinisbatkan pada Ahura Mazda atau Ohrmazd sedangkan kejahatan disifatkan kepada Ahra Mainyu atau Ahriman. Tapi dalam kitab Gths kebaikan dan kejahatan adalah saudara kembar dan memilih salah satu karena kehendak.

Para pemikir Kristen mulanya mengikuti Plato, tapi mulai abad ke 13 mereka pindah ikut Aristotle dengan beberapa modifikasi. Di zaman Renaissance dualisme Plato kembali menjadi pilihan. Tapi pada abad ke 17 Descartes memodifikasinya. Baginya yang riel itu adalah akal sebagai substansi yang berfikir (substace that think) dan materi sebagai substansi yang menempati ruang (extended substance). Teori ini dikenal dengan Cartesian Dualism. Tujuannya agar fakta-fakta didunia materi (fisika) dapat dijelaskan secara matematika geometris dan mekanis. Kant dalam The Critique of Pure Reason mengkritik Descartes, tapi dia punya doktrin dualismenya sendiri. Pendek kata Neo-Platonisme, Cartesianisme dan Kantianisme adalah filsafat yang mencoba merenovasi doktrin dualisme. tapi terjebak pada dualisme yang lain.

Perang antara monisme dan dualisme, sejatinya adalah pencarian konsep ke-esa-an (tawhid). Peperangan itu digambarkan dengan jelas oleh Lovejoy dalam bukunya The Revolt Against Dualism. Fichte dan Hegel, misalnya juga mencoba menyodorkan doktrin monisme, tapi bagaimana bentuk kesatuan kehendak jiwa dan raga, tidak jelas. Nampaknya karena arogansi akal yang tanpa wahyu (unaided reason) maka monisme tersingkir dan dualisme berkibar. Jiwa dan raga dianggap dua entitas.

Seorang dualis melihat fakta secara mendua. Akal dan materi adalah dua substansi yang secara ontologis terpisah. Jiwa-raga (mind-body) tidak saling terkait satu sama lain, karena beda komposisi. Akal bisa jahat dan materi bersifat suci. Atau sebaliknya, jiwa selalu dianggap baik dan raga pasti jahat. Padahal dari jiwalah kehendak berbuat jahat itu timbul. Dalam Islam kerja raga adalah suruhan jiwa ( innama al-a'amalu bi al-niyyat). Karena itu ketulusan dan kebersiha jiwa membawa kesehatan raga.

Dualis dikalangan antropolog pasti memandang manusia dari dua sisi: akal dan nafsu, jiwa dan raga, kebebasan dan taqdir (qadariyah & jabariyah). Dalam filsafat ilmu, dualisme pasti merujuk kepada dichotomi subyek-obyek, realitas subyektif dan obyektif. Kebenaran pun menjadi dua kebenaran obyektif dan subyektif. Bahkan di zaman postmo kebenaran ada dua absolut dan relatif. Dalam Islam konsep tawhid inherent dalam semua konsep, tentunya asalkan sang subyek berfikir tawhidi.

Nampaknya doktrin dualisme telah memenuhi pikiran manusia modern, termasuk pelacur itu. Pernyataan pelacur itu tidak beda dari dialog dua sejoli dalam film Indecent Proposal, "I slept with him but my heart is with you" seorang dualis bisa saja berpesan, "lakukan apa saja asal denga niat baik". Anak muda muslim yang terjangkiti pikiran liberal akan berkata "jalankan syariah sesuka hatimu yang penting mencapai maqashid syariah". Kekacauan berfikir inilah kemudian yang melahirkan istilah "penjahat yang santun", "koruptor yang dermawan", "atheis yang baik","pelacur yang moralis", da seterusnya. Mungkin akibat ajaran dualisme pula Pak Kyai menjadi salah tingkah dan berkata, "hati saya di Mekkah, tapi otak saya di Chicago". Dualisme akhirnya bisa menjadi perselingkuhan intelektual. Hatinya berzikir pada Tuhan tapi fikirannya menghujatNya.


disalin apa adanya dari epilog Jurnal Islamia vol III No.3 tulisan oleh Hamid Fahmy Zarkasyi