Rabu, 31 Oktober 2007

Menjadi Blogger di Blogosphere

Menjadi Blogger gampang-gampang susah tapi link ini InsyaAllah bisa memberi pencerahan. wallahualam

Berhenti Sejenak

Berhentilah sejenak, mungkin kurang nyaman rasanya bila anda diajak menukik dari kesibukan super tinggi di atmosfer kebendaan untuk hinggap sejenak di dahan perenungan. Tapi biarkan rasa kurang nyaman itu kemudian sirna tatkala ketenangan dan kerjernihan datang merayapi jiwa.

Berhentilah sejenak. Anda adalah musafir yang perlu berhenti sejenak untuk beristirahat seraya mencocokkan arah kompas, mengukur peta dan memeriksa bekal perjalanan. Berhentilah sejenak untuk mengenali energi diri, meredakan kegelisahan, mengatasi kepanikan, menjaga harapan, memperkuat kemauan, menimbang umur sampai menemukan kembali martabat kemanusiaan.

Berhentilah sejenak bacalah kalam Allah, agar ia dapat menjadi ma'alim. Rambu-rambu jalan yang memungkinkan musafir merasa yakin, aman dan lancar di perjalanan.

Berhentilah sejenak seperti yang disarankan seorang intelektual muda di zaman Rasulullah saw, Muadz bin Jabal ra " Ijlis bina nu'min saah " ( duduklah bersama kami, kita perbarui iman sejenak) HR Bukhari

Bersediakah anda ?

Dikutip dari buku Recik-recik nya ust. Abu Ridha

Selasa, 30 Oktober 2007

Lia Eden

Membaca berita detiknews tadi mengenai selesainya masa hukuman Lia Aminudin yang mengaku sebagai imam mahdi, jelmaan malaikat jibril dan titisan ruhul kudus...jadi teringat 2 tahun lalu. saat itu aku bekerja di Majalah Ghoib sebagai dokter di Ghoib Ruqyah Syar'iyah, sebuah klinik alternatif ruqyah.

aku bekerja menyeleksi pasien yang diperkirakan keluhannya memiliki entitas penyakit tertentu yang kemudian nanti di ruqyah, selain itu juga membuat penelitian deskriptif sederhana terhadap pasien yang kuanggap ada penyakit fisiknya dan reaksi mereka saat di ruqyah.

pagi itu kami ramai membicarakan ditangkapnya lia eden dan tanggapan para ustadz bahwa lia eden benar-benar sudah dikerjai oleh jin. maka datanglah pasien seorang ibu disertai suami dan anak perempuannya, seperti biasa kami tanya apa keluhannya dan kami minta isi formulir pendaftaran, tapi ibu ini rupanya ingin konsultasi dengan ustadz kami mengenai mimpi yang ia alami, mimpi yang pada intinya membuat seakan-akan ia telah bertemu Rasul saw dan malaikat jibril serta menerima petunjuk ghoib dan harus menyebarkannya pada masyarakat. ia datang untuk mencari dukungan.

tentu saja kami berfikir ini adalah ulah jin dan menyarankannya untuk mencoba ruqyah hari itu juga, aku mencoba memberi isyarat pada anak perempuan dan suaminya namun mereka seperti tidak kuasa angkat bicara. akhirnya ibu itu pergi dan kami tidak melihatnya lagi sejak saat itu

aku merasa sedemikian pintarnya jin berusaha sekuat tenaga menjerumuskan manusia, bersamaan dengan ditangkapnya lia eden, mereka telah menanam benih-benih penyimpangan aqidah ditempat lain.wallahualam

Bell's Palsy

tadi malam datang pasien perempuan 28 tahun dengan keluhan wajah terasa tertarik ke sebelah kanan sejak 3 hari. tanda vital dalam batas normal, pada pemeriksaan lokalis terlihat adanya asimetri ketika os diminta untuk tersenyum,menutup kelopak mata dan mengerutkan dahi.

tidak mampunya pasien mengerutkan dahi menandakan masalah ada di perifer dan bukan sentral, karena bagian dahi memiliki dua persarafan dari kiri dan kanan. bila masalah di sentral maka bagian dahi masih tetap bisa dikerutkan. ini adalah kekhasan dari properti N. fasialis.

os tidak merasa demam,pusing, tidak ada riwayat trauma wajah,tidak ada vesikel herpes zooster, kecuali bicara yang menjadi kaku, maka diagnosis sementara adalah paralisis nervis fasialis kiri perifer atau bell's palsy. bell's palsy adalah mononeuropati paling umum yang dapat terjadi dengan penyebab yang tidak jelas, biasa akan sembuh dengan sendirinya dalam 2-3 minggu.

pengobatan dengan kortikosteroid prednisolon dan acyclovir dapat membantu. pasien ini diberikan dexametason 2x1,asam mefenamat 2x1 dan vitamin neurotropik 1x1, os diminta kembali dalam 1 minggu untuk evaluasi paralisis menggunakan House-brackmann grading scale

ini pasien bell's palsy pertamaku dan pertama kalinya melihat dalam bentuk yang klasik.

Senin, 29 Oktober 2007

tanpa judul

ketika malam tiba

mendung menutupi cakrawala

dan jangkrik pun mengerik

seriringi detik demi detik

sementara nun jauh disana...

orang barbar membunuhi saudara-saudaraku


aku duduk disini

di malam ini

untuk teman-teman tercinta

didepan komputerku yang malang

layar monitornya meredup

ternyata aku tidak seperti dulu lagi

----T----

Puisi ini adalah karya teman ku Tito, tertulis dalam lembaran soal persiapan ujian yang dibuatnya semasa menjadi seksi pendidikan dulu...menyentuh sekali dedikasinya untuk kami semua saat itu, dan nampaknya dilatar belakangi oleh cerita-cerita atau film tentang kerusuhan antar agama di maluku yang memang beredar diantara kami mahasiswa kelas 1 , saat itu tahun 1999.
Terpisah lautan, perasaan tito mewakili perasaan kami semua- aku setidaknya- tentang peristiwa tersebut.
dan ya tito memang sudah berubah ia menjadi kesayangan kami semua. welldone master tito!

Klinik Sriwijaya

Suatu hari pasca PTT, waktu itu kami job seeker kumpul-kumpul di sekretariat masjid Arif Rahman Hakim di salemba. omong punya omong terlontar ide membuat klinik sendiri, gayung bersambut dan jadilah klinik sriwijaya.

zainuri dan aku bersepakat membangun klinik, mengambil tempat di rumahnya daerah kayumanis matraman. dalam tulisan ini aku ingin berbagi serba serbi membangun klinik, suatu jalan yang jarang ditempuh karena tidak banyak menghasilkan-pada awalnya,begitu harapanku-sulit, perlu komitmen tinggi dan telaten.

hal pertama yang kami cari adalah realitas persaingan yang ada, klinik paling ramai dalam radius 500 m memiliki kisaran tarif 25-30.000. maka kami tetapkan sedemikian pula tarif yang akan kami pakai. berikutnya adalah perizinan,dibutuhkan kesabaran dan totalitas waktu untuk mengurusnya, izin klinik, sip dan kunjungan selesai dalam 3 bulan. persyaratan bisa dilihat pada brosur yang ada di dinas kesehatan setempat. yang jelas klinik kami berupa balai pengobatan umum dan dokter gigi praktek swasta.

berapa modal yang kami keluarkan? untuk perizinan tidak sampai satu juta rupiah, tanpa uang pelicin yang alhamdullilah berhasil kami hindari. belanja obat pertama kami habiskan 1,5 juta, gaji pegawai sebesar 300 ribu rupiah per bulan. sistem kepemilikian prinsip dasarnya adalah 50-50

komponen tarif terdiri dari jasa dokter+administrasi+ obat, ditambah jasa tindakan bila ada. klinik kami saat ini tidak mengambil margin keuntungan dari obat bahkan subsidi silang, dengan cara ini tarif bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas obat.

problem utama klinik baru tentu adalah tingkat kunjungan pasien. marketing dan promosi tentu dilakukan, spanduk dan pamflet disebar, mengetahui karakteristik warga sekitar vital dalam penyusunan isi spanduk/pamflet, kemampuan dokter dan policy klinik terhadap beberapa pasein dapat menghasilkan pasien-pasien langganan.

klinik kami selama 6 bulan pertama rata-rata tingkat kunjungan hanya 100/bulan, padahal target kami 200/bulan atau sekitar 15-20 pasien /hari. hitung-hitungan kami dengan tingkat kunjungan yang memadai akan menutup semua biaya dan memberikan jasa yang menjanjikan pada dokter, pada gilirannya akan memudahkan mendapatkan dokter pengganti. namun sebelum semua itu terjadi jangan harap mendapat dokter pengganti, kita harus rajin hadir 6 hari seminggu dan siap bila jasa dipotong untuk menutup biaya.

2 tahun operasi,menurut kami akan memperlihatkan apakah klinik ini akan hidup terus atau akan mati
sekarang klinik kami masih berjuang, jasa yang didapat lumayan lah buat cicilan motor...doakan ya 10 tahun dari sekarang klinik kami masih survive dan berkembang menjadi rumah sakit.

Kamis, 25 Oktober 2007

Rumah Kontrakan

Warga Jakarta pada umumnya kelas menengah bekerja di jakarta dan tinggal di kota-kota satelit sekitarnya seperti Depok,Bekasi dan Tangerang. dikaitkan dengan masalah klasik jakarta, Macet, maka hasilnya adalah tingginya waktu tempuh pergi dan pulang kerja.

bila kerja 40 jam seminggu dengan 4 jam perjalanan PP/hari maka dalam seminggu ada 20 jam ekstra yang dihabiskan di jalanan. maka pilihan sederhana ada bagaimana mencari tempat tinggal di dalam kota jakarta, tidak lebih dari 1 jam perjalanan ke tempat kerja.

untuk pemula tidak ada jalan lain kecuali mengontrak rumah. itulah yang kami lakukan. dengan tinggal tidak jauh dari tempat kerja maka 20 jam yang orang lain habiskan di jalan bisa kita manfaatkan untuk kerja sampingan. 12 jam diantaranya sudah terpakai dan bisa mengkompensasi tingginya harga kontrak di dalam kota.

berapa rate kontrak rumah keluarga kecil di jakarta yang wajar? menurut pengalaman dengan uang 6-8 juta bisa dapat rumah petak 1-2 kamar, lokasi tentunya didalam gang, dengan listrik 900-1300 W dan PAM dan atau jetpam

dengan uang 9-13 juta bisa dapat rumah dengan lokasi yang lebih baik atau ukuran yang lebih besar dan lebih rapih dengan halama kecil. rumah di tepi jalan bisa mencapai 20 juta lengkap dengan garasinya

lokasi terbaik untuk dengan lokasi strategis,pusat kota, lingkungan bersih dan rapih meski didalam gang ratenya 10-13 juta bisa dicari di daerah rawasari-percetakan negara,sekitar penjara selemba,utan kayu, galur sari, pramuka sari, salemba bluntas, tengah dan paseban.

bagaimana rumah kontrakan yang ideal :
  • lokasi pusat kota, akses mudah ke jalan besar, dan angkutan kota, dekat alfa/indomart
  • ada halaman
  • 2 kamar, dengan ruang tamu,dapur bersih , kamar mandi dan tempat menjemur
  • listrik 1300 W, pam dengan kriteria rumah tangga sangat sederhana dan telepon
  • gang bersih dan tenang jauh dari tempat duduk-duduk
  • lebih baik di persimpangan hingga ada ventilasi yang lebih baik
  • semua lubang angin dilengkapi kawat nyamuk baru, teralis pada jendela
  • toilet jongkok
  • ada tukang sampah setiap hari
  • akses para-para dan genteng mudah
  • dekat masjid/musholla
  • posisi lantai lebih tinggi dari jalan/bebas banjir

wallahualam itu pengalaman saja yang jelas kalau mungkin bisa coba beli rumah di dalam kota dari pasar sekunder dengan kredit perumahan...atau ada apartemen untuk kelas menengah yang memadai.

Alergi Susu Sapi

Ternyata Caca alergi susu sapi, demikian menurut dokter F dari rumah sakit Thamrin. sejak usia 4 bulan memang Caca telah di beri susu formula, jadi setelah kontak lebih dari 2 bulan barulah timbul reaksi alergi berupa dermatitis atopik ( eczema). khasnya adalah timbulnya makula eritema multipel pada kedua piipi.

Jadi sekarang Caca menggunakan susu formula berbasis kedelai ( soya) dan buburnya bubur bayi biasa bukan bubur susu. menariknya di Alfamart dan Indomart, beberapa merek bubur bayi yang ternyata masih mengandung produk susu, yaitu skim milk powder, hanya satu sejauh ini yang diketemukan tidak mencantumkan yaitu produk dari Nestle, meski disebutkan ada kemungkinan mengandung sedikit protein susu dan atau gluten.

Alergi susu sapi berbeda dengan laktosa intolerance yang merupakan reaksi hipersensitivitas non alergik. 85-90 % anak kehilangan alerginya setelah usia 3 tahun, namun 13-20% cross alergi dengan daging sapi.

obat yang diberikan pada Caca adalah puyer yang terdiri dari CTM, kenacort, isoprinosin dan sach lact serta obat tetes Cetirizin drops

erithema yang timbul hilang satu hari setelah pemberian obat.Alhamdulillah

Selasa, 23 Oktober 2007

Eritema

Bangun pagi hari ini dikejutkan dengan kulit caca kemerahan di banyak tempat, di sekitar paha yang tidak tertutup popok, lalu di punggung tangan dan kakinya serta perut, bentol-bentol di pipinya.

menurut umminya kemarin masih berupa bentol-bentol merah,dan juga selama beberapa hari terakhir caca rajin menggaruk-garuk pahanya.

tidak ada panas,dan tidak lebih rewel dari biasanya. beberapa hari terakhir mulai makan bubur campuran macam-macam buatan umminya,umminya kemarin makan ikan bawal (belum pernah makan ikan itu sebelumnya). umminya suka kemerahan juga tapi dipipi kalau mandi pagi.

eritema hampir generalisata, multiple tidak simetris, beberapa papul eritema

curiga alergi makanan, atau insect bite. kita coba obati dengan Fenistil drops mudah-mudahan sembuh

Senin, 22 Oktober 2007

ied mubarak

Indra dan keluarga mengucapkan minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin

Jumat, 05 Oktober 2007

Menyoal PBL bagian I

Problem Based Learning atau PBL telah menjadi mainstream metode pendidikan kedokteran di Indonesia, terdapat variasi penerapan di masing-masing universitas. Salah satunya yang diterapkan di Universitas Yarsi adalah metode “7 Jumps”.
Metode 7 Jumps, terdiri dari 7 langkah dalam 2 sesi tutorial. Tutorial sendiri adalah kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada mahasiswa,student centered. Seorang tutor membimbing mahasiswa dalam kegiatan tutorial selama 120 menit dengan menggunakan skenario belajar.
Sesi pertama tutorial mencakup 5 langkah pertama sebagai berikut :
· Mencari istilah yang belum dipahami dalam skenario
· Mencari arti istilah diatas dalam kamus
· Membuat pertanyaan dari masalah yang ada dalam skenario
· Menjawab pertanyaan diatas menggunakan prior knowledge
· Menetukan sasaran belajar mandiri

Langkah berikutnya mahasiswa belajar mandiri diluar jam perkuliahan dan membuat rangkuman hasil belajar sesuai sasaran yang disepakati
Sesi kedua tutorial adalah langkah ketujuh dan terakhir, yaitu sintesis dan pengujian hasil belajar berdasarkan referensi yang didapat selama belajar mandiri serta membuat laporan.

Kamis, 04 Oktober 2007

Fatimah Cahaya

Fatimah itulah nama anakku diambil dari nama Fatimah putri rasulullah saw, putri yang amat beliau cintai. Fatimah binti Rasulullah seorang muslimah yang mulia,berbakti pada suaminya dan dari keturunan mereka lahir para ulama kebanggaan.
demikian ku berikan nama ini agar kelak putriku dapat meneladani pemilik namanya ini, bangga atas namanya dan bahagia saat membuka lembar demi lembar peri kehidupan az-zahra yang mulia.

Nama berikut yang kuberikan adalah Cahaya, sebuah singkatan yang jujur bukan ciptaanku tapi kuambil dari nama suatu lembaga, kiranya yang bersangkutan dapat mengikhlaskan hal ini. Cahaya adalah kepanjangan dari "gemar membaca dan menghasilkan karya"
sesuai tujuan pendiri lembaga tersebut dan aktivitas yang paling aku sukai yaitu membaca, kuberikan nama Cahaya agar anakku gemar membaca dan menghargai aktivitas tersebut sebagaimana kami menghargainya, sebagai tambahan aku berharap anakku mampu menghasilkan karya dari aktivitasnya membaca kelak, sebuah doa yang dititipkan dari ayah pada putrinya.

alhasil Fatimah Cahaya sebuah nama sederhana dan terasa indah diucapkan lidah kusematkan pada diri putri pertamaku,sebuah doa dariku semoga Allah mengabulkannya.Amiin

Rabu, 03 Oktober 2007

Sampan Sederhana Bernyalakan Lentera

Mari merapat kesini, ke dermaga ilahi
Kita kayuh sampan sederhana yang bernyalakan lentera
Redup redam ditelan malam
Arungi laut kehidupan atasi gelombang, halau karang dan hadapi badai serta hujan
Disini bersama sampan sederhana bernyalakan lentera

Perahu besar kapal pesiar bukan kita punya
Itu milik para tetua kita hasil keringatnya
Mari kita bangun bersama diatas kaki terbelah
Kelak jika memang rizkinya kita juga akan punya
Tapi biarlah sementara kita mengarungi kehidupan
Dengan sampan sederhana bernyalakan lentera
Itu lebih terasa dan bermakna
Sautan camar dan desiran gelombang menjadi teman dan saksinya

Mari kesini bersamaku temani hidupku
Mengelola gelombang, halau karang hadapi badai dan hujan
Menuju pulau impian dari dermaga ilahi
Di dermaga ini bersama kita mereguk bekal yang hakiki
Ikhlas menjadi niatan, ihsan menjadi amalan
Da’wah dan jihad menjadi penopang
Akhlaq dan tarbiyah menjadi bangunan
Iman dan ibadah menjadi dasar
Mengayuh dayung menuju pulau impian
Yang tiada dusta dan sia-sia, ketika
setiap jiwa bertanggung jawab atas apa uang dilakukannya
ya... pulau itu negeri akhirat kita kembali

mari bersama!
Mendayuh sampan sederhana bernyalakan lentera
Membangun kehidupan diatasnya
Hidup bersama tak lagi terbelah
Jika layar sampan terkoyak, jahitlah ia agar tetap indah dan berguna
Kalau kayuh ini salah melangkah tegurlah dengan ramah dan mesra
Kita kail setiap ikan yang ada, bahkan kalau bisa dengan jala
Agar bekal menuju pulau impian tetap tersedia

Besarkan anak kita diatas laut kehidupan
Dengan gelombang, karang, badai dan hujan
Ajari mereka berenang agar kelak tak mabuk laut
Dan tegar menghadapi terpaan ganas alam
Kalau gelombang datang, peluk erat jemari
Kita imbangi tawakkal dan ikhtiar
Kalau badai menyambar, turunkan layar
Kendalikan arah jalannya
Jika karang dihadapan kayuh dayung ini bersama
Agar tak karam dihantamnya
Jika hujan datang kita berteduh diatap-atap
Kepasrahan dan kesabaran

Mari berlayar di laut kehidupan
Dari dermaga ilahi menuju pulau impian
Dengan sampan sederhana bernyalakan lentera
Agar jiwa tiada terbelah bersama...

Allah tujuan kita
Muhammad tauladan kita
Al-Qur’an pedoman kita
Jihad jalan kita
Syahid cita-cita tertinggi kita berdua

Selasa, 02 Oktober 2007

Wahyu Puspitasari In Memoriam

Membuka catatan lama, ada satu kenangan dari masa-masa di SMU. Kenangan yang mengharukan sebenarnya, berpulangnya seorang teman ke haribaan yang Maha Kuasa. Wahyu namanya dan aku bersyukur mendokumentasikan momen itu dengan baik.

Wahyu Puspitasari, teman satu kelompok belajar sewaktu kelas 2 SMU di Bandung. Hari itu kami belajar di rumahnya, entah seperti apa tapi aku dan wahyu berselisih, mungkin karena sifat cuekku saat itu yang menyebabkan terbengkalainya tugas kelompok. Perselisihan berlanjut sampai keesokan harinya di menelepon ke rumah dan menuntut pertanggungan jawab ku, yang kubalas dengan kata-kata yang emosional.

Keesokan harinya kudengar ia tidak masuk sekolah karena sakit, dengar-dengar terkena demam berdarah, yang sedang mengganas di bandung saat itu. Tidak lama berselang datanglah kabar yang mengejutkan, wahyu telah berpulang...saat itu aku seperti tersengat, sesak dadaku, penuh penyesalan, bagaimana tidak terakhir aku berbicara dengannya dalam kondisi emosi.

Pengalaman ini memberi pelajaran berharga untuk jiwa ku yang masih muda, pelajaran akan pastinya sebuah kematian, saat itu aku masih berfikir hanya yang tua yang akan menjelang kematian, sedangkan yang muda masih akan hidup lebih lama lagi. Sebuah kesadaran yang menyentak, sudah sepantasnya aku memberikan temanku penghormatan yang selayaknya, ku iringi kerandanya sampai ke tempat peristirahatan terakhir, ku berdo’a agar Allah ampuni dosaku dan dosanya, ku berjanji dalam hati untuk kembali suatu hari nanti untuk memberi penghormatan terakhir

Kini sembilan tahun berlalu ,rasa penyesalan itu masih juga terasa pedih di lubuk hati. Aku menulis memoar ini untuk meneguhkan kembali janjiku sembilan tahun yang lalu semoga Allah memberiku kesempatan. Aku menulis untuk mengingatkanku pada pastinya kematian