Dimanapun dalam ruang-ruang kehidupan kebaikan akan selalu berhadapan dengan kebatilan. Anasir kebaikan seringkali harus berhadapan dengan kebatilan yang telah berurat akar. Menghadapi kebatilan yang terstruktur maka harus dibentuk barisan yang berisi anasir-anasir kebaikan. Kesatuan prinsip, kesamaan cara pandang, serta semangat beramal didalam barisan tersebut adalah berkah luar biasa yang sering tidak kita sadari. Upaya mempertahankan kerapihan dan keutuhan barisan yang kompak lebih utama daripada tugas penyerangan atau target kemenangan.
Barisan yang kokoh dapat menjadi jangkar untuk kebaikan, kibaran bendera yang menandai titik kumpul orang-orang beriman, serta tempat menumpahkan keikhlasan amal dan air mata ukhuwah. Barisan yang kompak berkesempatan memperluas ruang-ruang kebaikan, mengirim dutanya membawa cahaya menerangi relung gelap kebatilan, hingga tampak jelas dibawah cahaya matahari perbedaan antara yang haq dan yang batil.
Cita-cita kita letakkan setinggi langit, hasil usaha kita serahkan pada sang pemilik takdir, tugas kita hanya berusaha semampu dan sebaik yang dapat kita berikan. Meski demikian mempertahankan dinamika lebih utama dari pada menggapai cita-cita. Dinamika dan partisipasi niscaya akan membuka celah-celah kebaikan dan ruang-ruang amal sekalipun kecil dan sederhana. Fokus pada cita-cita tentu baik tapi membangun harapan untuk masa depan yang cerah lebih utama, karena kita bekerja dalam kerangka waktu yang lebih panjang dari pada usia pengabdian.
Harapan memungkinkan estafeta generasi untuk merealisasikan impian dan cita-cita di masa depan yang jauh. Prinsip dasar dari strategi nafas panjang adalah membangun harapan, mempertebal kesabaran, dan menghindari ketergesaan. Semangat membangun dan memperbaiki adalah modal utama, kesatuan kata dan perbuatan menjadi pegangan. Partisipasi dan keterlibatan akan membuat kita basah dan kotor, harus di sadari, ini bukan tempat orang suci..tapi ini adalah tempat orang yang hobi bertobat, orang yang jujur pada dirinya dan tidak takut mengakui kesalahan. Partisipasi memungkinkan kita memotret anatomi dajjal, merangkai patofisiologi kebatilan dan menemukan manajemen terapi terbaik untuk setiap kondisi
Barisan kebaikan ini menempatkan wewenang dan kekuasaan di tangan bukan di hatinya sehingga setiap prestasi dan wanprestasi tidaklah melekat pada dirinya, bila usaha maksimal telah di keluarkan. Barisan kebatilan menempatkan wewenang dan kekuasaan di hatinya sehingga secara alamiah menganggap setiap prestasi pastilah bersumber darinya sementara setiap wanprestasi akan ditolak, disembunyikan atau di carikan kambing hitamnya agar tidak mengotori jubah kekuasaan yang sedang dikenakan.
Untuk agenda perbaikan berikan usaha terbaik, tapi jangan serahkan leher kalian untuk memaksakan kemenangan kecil atau karena keputus-asaan. Kenalilah kapan saatnya untuk merunduk, mundur teratur, agar dapat mengangkat bendera di palagan berikutnya. Demi Sang pemilik takdir, pemimpin yang baik lebih berharga daripada tercapainya target-target, karena selama pemimpin tersebut ada harapan akan selalu menyertainya tapi bila target-target telah tercapai semua akan rusak kembali tanpa pemimpin yang baik. Karena itu selama masih ada orang-orang beriman yang bersedia mengotori dirinya dalam mengarungi rawa-rawa kepemimpinan, mereka niscaya berkata: Harapan itu masih ada !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar