Jumat, 25 Juli 2008

Tehnik Khitan

Setelah beberapa lama lulus dari fakultas kedokteran dan masuk dalam dunia profesi dokter, satu hal yang saya cermati yaitu : pelajaran yang kita dapat saat menuntut ilmu ternyata hanya satu versi dari banyak versi yang lain. sebagai contoh, saya ambil tehnik khitan/sirkumsisi. memang kalau kita timbang-timbang tekhnik yang kita dapat dari bangku sekolah memang tehnik yang dapat dipertanggung jawabkan dan memiliki dasar rasionalismenya (baca : evidence based)

tidak dapat dipungkiri preferensi masing-masing dokter banyak mendominasi tekhnik apa yang paling nyaman untuk dirinya tentu dengan pertimbangannya masing-masing. dan berikut dibawah ini adalah tehnik yang saya rasa nyaman untuk saya, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan apa yang dulu saya pelajari.

Perlengkapan
Sebelum mulai menerima pasien untuk dikhitan, terlebih dahulu kita harus melakukan persiapan.
  1. Minor set/Sirkum Set terdiri dari : gunting dengan ujung tajam dan tumpul, pinset anatomis, Klem lurus 3 buah, Klem bengkok (mosquito) 1 buah, Neddle holder 1 buah-saya lebih suka bila semuanya berukuran kecil-sedang bukan yang besar-besar.
  2. wadah stainles untuk minor set- semuanya ini dalam kondisi steril
  3. berikut dibutuhkan jarum cutting ukuran kecil-sedang dan benang cat-gut plain ( lebih asyik lagi bila ada yang atraumatik)
  4. spuit 3 cc dan lidocain 2% (saya tidak suka merk phapros)
  5. kassa steril yang banyak
  6. plester yang merah (jangan yang tebuat dari kertas)
  7. trifamycetin zalf atau sofratule bila ada.
  8. duk steril-lebih disukai berwarna hijau
  9. handskun steril ukuran sesuai tangan
  10. meja untuk pasien berbaring beserta perlaknya dan kipas angin, serta pencahayaan yang baik
  11. adrenalin yang sudah dimasukkan dalam spuit untuk jaga-jaga saja
  12. alkohol 70 % dan betadine
  13. tempat sampah
setelah persiapan lengkap lidocain sudah masuk dalam spuit sebanyak 2,5 cc, jarum sudah dipegang oleh needle holder serta benang catgut sudah terpasang ( "klik" 2 kali ) di pantat jarum, barulah kita panggil pasien.

Persiapan
sebelum dimulai kita pastikan identitas pasien, usia dan conset dari orang tua/walinya. usahakan membangun komunikasi dengan anak tersebut, tanyakanlah siapa nama panggilannya?, udah kelas berapa?, udah bisa ngaji belum?, udah bisa sholat belum? saya selalu menanyakan apakah ia ingin di khitan dan berani ? saya jelaskan bahwa nanti akan di suntik, terasa sakit sedikit, tolong ditahan ( kan udah gede :) ) setelah itu tidak akan terasa sakit lagi. mungkin terasa burungnya di bersihkan, atau terasa dingin (paha bagian dalam tersentuh alat) dan perih karena di kasih betadin.

penolakan pasti ada, pasti akan muncul air mata, kita harus persuasif tapi saya berusaha keras untuk tidak berbohong ( kecuali terpaksa ). bagi saya pendekatan awal ini penting karena akan memudahkan kita bekerja selanjutnya, tentu lebih mudah bekerja pada anak yang menangis keras, dari pada anak yang menendang-nendang.

Pemeriksaan Awal
berikutnya kita minta untuk menurunkan sarung/celananya untuk diperiksa kondisi penisnya, harus kita pastikan bahwa tidak ada kontraindikasi seperti hipo/epispadia, atau kondisi lain yang membuat kita ragu. lihat juga adanya indikasi seperti fimosis atau buried penis. pertanyaan yang berguna pada tahap ini adalah apakah anak bila buang air kecil memancar jauh atau menetes-netes? (hipo/epispadia) ada alergi obat? apakah luka susah sembuh? (kelainan pembekuan darah)

bila semua OK , kita minta anak berbaring, jelaskan peraturannya dahulu yaitu, kedua tangan diletakkan dibelakang kepala, jangan sekali-kali turun kebawah, kaki tidak boleh diangkat-angkat, dan pantat tidak boleh geser kiri-kanan, bila terasa sakit boleh menangis yang keras (posisi tubuh tidak berubah) tapi bila tidak sakit tidak boleh menangis.

minta agar orang tua ( ibu lebih baik) mendampingi anak, posisi ibu di bagian kepala anak menghadap ke wajahnya ( sekaligus menghalangi arah pandang anak ke bawah ) tapi jangan menutupi jalan napasnya.

Asepsis dan Antisepsis

sekarang kita beralih ke penis, pada tahap ini kita memakai sarung tangan dan mulai membersihkan lapangan operasi dengan betadine, mulai dari penis terus melingkar dari dalam keluar seluas-luasnya ( sampai ke paha dan SIAS ) saat kassa betadine telah menyeka daerah perineum buang kassa itu dan ganti yang baru. setelah puas membersihkan saatnya kita melakukan anestesi.

Anestesi
saya menggunakan blok di pangkal/dorsal penis dikombinasi dengan infiltrasi. bersihkan kulit dengan alkohol di pangkal penis bagian dorsal. tusukkan jarum tanpa ragu-ragu, sampai menusuk fascia buck ( seperti menusuk selapis kertas ) pengalaman saya kira-kira setengah panjang jarum dimasukkan agar yakin. deposit 1 cc disana, lalu angkat sedikit (tanpa keluar dari kulit ) dan tusukkan kembali dengan sudut 30 derajat ke kanan deposit 0,5 cc dan ulangi di arah kiri. selesai cabut jarumnya. lakukan infiltrasi di ventral penis kira-kira di pertengahan atau sekitar corona penis. jepit kulit daerah ventral dengan ibu jari dan telunjuk dan tusuk mendatar kearah distal diantara ibu jari dan telunjuk, depositkan o,5 cc- harus berhati-hati karena disini berjalan vena besar tepat di raphe penis, jangan sampat tertusuk.

sambil menunggu obat berkerja kembali buka komunikasi dengan anak, setelah beberapa menit tes apakah obat sudah bekerja dengan cara menjepit bagian-bagian preputium dengan klem, di dorsal, ventral dan tempat lain yang dirasa perlu. bila anak menangis saat di jepit, dan tangisan berhenti saat jepitan dilepas berarti obat belum bekerja. terkadang anak menangis terus menerus meski tidak di apa-apakan (karena takut) perhatikan volume tangisan apakah semakin keras saat di jepit atau tidak.

bila kita telah yakin anestesi telah bekerja tunjukkan pada orang tuanya agar mereka juga mengerti, jangan sampai terjadi salah faham. sebaliknya bila kita tidak yakin jangan ragu untuk mengulangi anestesi. jangan lupa duknya dipasang.

Smegma
Tahap berikutnya adalah kita buka kulup/preputium sampai kita melihat dengan jelas glans penis dan coronanya, selama proses yang mirip mengupas ini, kita mungkin akan mendapati smegma ( saya menyebutnya nasi :) ) di corona, bisa banyak, sedikit atau tidak ada sama sekali.
saat mengupas bisa jadi lengket sekali, gunakan klem bengkok untuk memperlebar lubang preputium, dan gunakan kassa bersih supaya tidak licin, pesan saya pada tahap ini adalah "agresif" dan gunakan tenaga.

bila semua telah terbuka, smegma sudah dibersihkan, bersihkan kembali dengan betadine. kembalikan preputium ke posisi semula.

Dorsumsisi
gunakan klem lurus untuk menandai posisi jam 12 pada preputium, dan jadikan patokan untuk mencari jam 10 dan jam 2, pasang klem di kedua posisi ini sedalam mungkin ( jangan cuma menjepit sedikit). terakhir pasang di jam 6, tepat di garis tengah dan ujung klem tidak jauh dari orificium uretra eksternum (OUE).

setelah yakin posisi ketiga klem mantap, ambil gunting ( bismilah dan sholawat dulu ) dan lakukan dorsumsisi, gunting pada jam 12, ujung gunting yang tajam berada diluar, yang tumpul di dalam, dengan sedikit mengungkit, gunting tanpa ragu sampai terlihat corona.
darah akan mulai keluar siapkan kassa untuk men-"dab", menyeka darah dengan tekanan ringan kassa agar darah terserap dan lapangan operasi terlihat lagi. bila perdarahan yang terjadi dirasa banyak, cari sumber perdarahan dibawah kulit dan klem lalu ikat dengan catgut.

untuk mencari sumber perdarahan gunakan klem dan pinset dengan harmonis, pakai pinset untuk mengangkat mukosa yang dicurigai, minta asisten men-dab dan perhatikan darimana darah keluar, bila teridentifikasi, segera klem dan jahit ( pakai jari jangan jarum) mukosa yang terjepit oleh klem. bila klem menjepit tempat yang benar maka darah akan berhenti mengalir.

setelah perdarahan terkendali, lakukan jahitan di jam 12, pastikan anda menjahit mucosa dan kulitnya, hati-hati jangan sampai glans terjahit/tertusuk, mulailah menjahit membelakangi glans, bukan mengarah ke glans. berikutnya kita lakukan sirmuksisi.

Sirkumsisi
dengan gunting yang sama dan tehnik yang sama, kita potong mucosa dan kulit dari arah jam 6 menuju jam 12 (atau sebaliknya) dengan arah potong yang melengkung mengikuti corona. pada saat memotong di sekitar jam 6 jangan terlalu mepet dengan klem jam 6. klem ini memegang pembuluh darah, kita tidak ingin vena ini terpotong. kembali di sini akan terjadi perdarahan, bila banyak cari sumbernya, klem dan jahit, sampai keadaan terkendali.

langkah berikutnya adalah kita melakukan jahitan angka 8 di jam 6. saat ini tinggal satu klem tersisa di jam 6 dan glans penis beserta coronanya telihat jelas. jahit mucosa dan kulit disekitar ujung klem pastikan kulit terbawa, setelah di ikat (simpul I), tanpa di gunting, jahit juga sisi yang berlawanan ( simpul II ), lalu ujung simpul I diikatkan lagi lewat bawah klem dengan ujng simpul II, hingga keduanya menyatu dan menjerat kulit dan mucosa yang saat ini dijepit oleh klem, ulangi bila perlu, yang penting kita yakin simpulnya sudah kuat. lepas klemnya dan potong kulit yang tersisa.

setelah itu jahit mucosa dan kulit di jam 9 dan jam 3 dan kendalikan perdarahan yang terjadi bila semua OK maka kita sudah selesai.bersihkan dengan betadin semuanya, buka duknya dan tutup daerah jahitan sepanjang corona dengan kassa steril dengan lapisan sofratule/kemicetine di bagian dalamnya dan di plester. pastikan tidak menutupi dan terlalu dekat dengan OUE.

Pesan-pesan
pesankan agar anak tidak banyak berlari-lari dahulu, makan yang banyak, kalau kencing agak menunggung sedikit atau menggunakan botol aqua, intinya jangan sampai kassa bagian bawah terkena urine, mandi boleh tapi kassa tidak boelh basah. kontrol setelah 3 hari, saya biasa menggunakan amoksisilin 250 3 x1 dan asam mefenamat 250 3x 1.

sampai sini kita sepenuhnya selesai.

5 komentar:

pyuriko mengatakan...

Beberapa waktu lalu, ketika salah satu sepupu saya sunatan... saya lemas, karena gak kuat melihatnya.

Begitu selesai sunat, masih ngerasa ngilu... padahal yang disunat bukan saya, tetapi sepupu saya, hehehhee.....

nyeleneh mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
nyeleneh mengatakan...

udah pernah coba smart klamp belum dok..

indrakus mengatakan...

belum pernah coba sendiri tapi pernah lihat caranya, tidak sulit, memang kenapa? udah pernah coba? kunjungi aja http://www.rumahsunatan.com/index.php, ini punya senior saya dr mahdian, yang fotonya paling depan itu. saya lihatnya waktu dr mahdian pakai alat ini

Anonim mengatakan...

waw
keren

iyah dok coba smart klem deh
gampang
:D

(gampang2 aja tapi sbnernya sya ga taw artinya apa)
hahaha...