seorang teman mengirim surat elektronik mengeluhkan keadaannya...ia menghadapi fakta yang menyesakkan, bisa banyak hal tapi untuknya ini adalah nilai. ia tidak lulus.
fakta ini menjadi sedemikian rupa karena dirasakan karena ia telah belajar dengan keras. akhirnya timbul perasaan bahwa kehidupan telah berlaku tidak adil. ia merasakan sedih, kesal, dan kecewa. tambahan ada terselip rasa malu, pada teman-teman dan orang tua mungkin.
untuk menolong kawan kita ini, bukan hal yang mudah, karena selain upaya pengusaan materi ujian, kita juga harus membangkitkan mentalnya.
jadi sebelum berangkat pada masalah intelektualnya, kita harus bereskan masalah ruhiyahnya. dilihat dari uraian diatas nampak bahwa perasaanya mungkin saat ini sedang hancur, dan ia butuh "time out" , pergi nonton ke bioskop, atau kalau aku pergi ke gramedia dan mencari novel menarik yang paling tebal (dalam fikiranku yang sekelas Taiko ) bisa menjadi pengobat hati, pelipur lara. Alangkah baiknya bila malam nanti duduk bersimpuh selepas shalat. membuka kitab Al"qur'an, membacanya dengan tartil 3-4 halaman.
berhentilah sejenak, karena setelah diterpa badai kehidupan kita perlu sejenak menarik nafas, mengumpulkan bekal, mencocokkan kembali arah kompas, meraih ketenangan dan mencari kembali motivasi sebelum melanjutkan perjalanan. mintalah ampunan dari segala dosa, muhasabah diri sendiri.
semua musibah yang kita alami, tidak lain adalah ujian yang diberikan Allah, sebagai penghapus dosa, atau sebagai teguran atas segala kelalaian selama ini, sudah kah tertunaikan semua kewajiban ubudiyah kita? musibah bisa datang tidak lain sebab ulah kita sendiri.
musibah bisa merupakan penghapus dosa, proses pencucian yang harus dilalui sebelum menjadi lebih baik. ujian yang diberikan bagi hamba-Nya yang dikasihi, sebuah ungkapan kasih sayang antara Rabb dan hamba-Nya. tinggal kita bila sanggup menyikapinya dengan bersabar dan bersyukur maka akan lulus dan meraih derajat disisi Allah, namun bila disikapi dengan kekecewaan dan rasa putus asa, maka bukan tidak mungkin Allah akan membenamkannya lebih dalam, sungguh ia telah merugi 2 kali.
alhasil berdamailah dengan kenyataan, akuilah bahwa kita masih banyak kekurangan. cari hikmahnya. jangan sampai kita jatuh pada syirik dengan menyalahkan kehidupan atau malah Sang Pemberi Kehidupan itu sendiri, ini adalah penyikapan yang salah, jangan sampai emosi mengelabui pertimbangan akal, karena itu adalah jalan syaitan untuk menyesatkan.
kelulusan membutuhkan prasyarat, bila prasyarat sudah terpenuhi maka dengan sendirinya akan lulus, prasyarat yang utama tentu adalah penguasaan materi ujian, ini adalah sunatullah. selain itu dibutuhkan perkenan dari Allah swt.
Jumat, 23 Mei 2008
Selasa, 13 Mei 2008
Demonstrasi Mahasiswa
baru buka-buka detiknews tadi baca berita ada demonstrasi Mahasiswa tepatnya BEM seluruh Indonesia, jadi teringat masa lalu..
Aku masuk Kampus FKUI tahun 1999 setahun setelah rezim orde baru berakhir, entah kenapa generasiku selalu mewakili perubahan, entah itu sebuah orde pemerintahan, sebuah kurikulum sekolah, dan lainnya yang pasti perasaan seperti itu selalu muncul.
Jadi kami mengalami suasana pasca gelombang demonstrasi mahasiswa besar-besaran yang memiliki pahlawannya sendiri, ya kakak-kakak senior kami , saat itu sosok dan nama mereka menyejarah, dan tak pelak menyisipkan nada kekaguman dalam hati, bagaimana tidak para pahlawan ini dengan segudang cerita heroisme yang luput dari radar media, hidup dan berjalan diantara kami, memenuhi telinga dan alam fikiran kami, mencurahkan segenap antusiasmenya agar bahu dan hati kami ini sanggup memikul beban warisan sejarah mereka.
ya kufikir inilah rasanya mengenyam pendidikan di tempat yang bersejarah, saat pertama kulihat gedung salemba 6 dengan arsitektur kolonialnya bak benteng, aku merasakan aroma sejarah yang kental, dan ternyata apa yang kutemui lebih lagi...sejarah sedang berlangsung dan di buat disini dikampus kami ini.
jadi tidak heran bila hari-hari demonstrasi kami jalani dengan hati yang ringan, bolos kuliah, tidak mandi dan pulang ke rumah berhari-hari jamak saja. sedikit demi sedikit kami belajar selain anatomi dan fisiologi serta kawan-kawannya, kami juga belajar bagaimana mendinamisasi sejumlah massa demonstrasi, cara-cara mengamankan ratusan sampai ribuan orang, kami juga belajar mengenali para provokator yang mencari jalan menyusup diantara barisan kami.
mengenali satuan-satuan polisi yang mengawal, menghitung-hitung rasio demonstran dan tenaga medis serta perlengkapannya. sebagian dari kami cukup berbakat menjadi negosiator, dinamisator, Komandan atau sekedar rantai manusia yang tidak kenal lelah. kami belajar bebagai metode mengoyang sebuah pemerintahan, bahkan menjatuhkannya, tapi kami juga belajar mengenali tanda-tanda kapan saatnya mundur teratur dan mengambil langkah seribu. kami belajar bergerak sebagai satu kesatuan dan kami belajar membiasakan diri menempatkan beban kesulitan rakyat diatas bahu kami.
kami belajar banyak hal...dan nampaknya anak-anak sekarang sedang menerima pelajarannya. 300 orang diantara mereka sedang menginap di depan istana..hell yeah! itu sebuah prestasi karena adalah peraturan tidak ada demonstrasi diatas pk 18.00, polisi sudah terlalu relaks, atau diantara anak-anak ini lahir seorang negosiator yang handal.
Gas air mata membuat mereka tunggang langgang hahaha.., aku fikir itu pasti pengalaman mereka yang pertama, karena begitu juga kami dulu, adrenalin begitu menggelegak dan naluri survival lepas dari kekangannya. tapi seiring waktu mereka akan belajar, cara paling efektif menghindari gas air mata hanyalah dengan air bukan pasta gigi teroles di infra orbita, dan seoran g pemberani yang membungkus tangannya dengan kain basah segera mencari granat asap itu tepat setelah ia mendarat, mengambilnya dengan tangan terbungkus rapat dan melemparkannya kembali ke arah barisan polisi, itulah yang dilakukan demonstran di korea, perhatikan saja.
ah masa itu adalah masa-masa jaya, golden times, masa dimana kita merasa akan hidup selamanya, dan tidak ada kepahitan dunia yang tidak sanggup kita hadapi. kami mejalani tepat seperti yang di katakan chairil anwar " sekali berarti sudah itu mati "
aku fikir dengan semua perubahan kurikulum yang mempersempit ruang gerak aktivitas mahasiwa akan sulit sekali mencari mereka yang ringan langkahnya mengukur aspal ibu kota sambil membawa amanat rakyat di bahunya, ternyata tidak mereka tetap hadir, hati-hati yang bening dan bersemangat itu tidak bisa dihentikan oleh apapun kurasa, betapa adil pengaturan yang Allah berikan, setiap zaman memiliki generasinya sendiri, setiap zaman memilki pahlawannya sendiri
dan ini hari ini adalah hari kalian, senang sekali melihat jaket kuning kembali mewarnai jalanan ibukota, hari-hari ini adalah milik kalian, senang sekali melihat sejarah itu tidak putus, maka wakililah kami, wakililah rakyat ini, suarakan jerit hati mereka, suarakan dengan lantang!
karena kalian adalah mahasiswa penyambung lidah rakyat!!
Aku masuk Kampus FKUI tahun 1999 setahun setelah rezim orde baru berakhir, entah kenapa generasiku selalu mewakili perubahan, entah itu sebuah orde pemerintahan, sebuah kurikulum sekolah, dan lainnya yang pasti perasaan seperti itu selalu muncul.
Jadi kami mengalami suasana pasca gelombang demonstrasi mahasiswa besar-besaran yang memiliki pahlawannya sendiri, ya kakak-kakak senior kami , saat itu sosok dan nama mereka menyejarah, dan tak pelak menyisipkan nada kekaguman dalam hati, bagaimana tidak para pahlawan ini dengan segudang cerita heroisme yang luput dari radar media, hidup dan berjalan diantara kami, memenuhi telinga dan alam fikiran kami, mencurahkan segenap antusiasmenya agar bahu dan hati kami ini sanggup memikul beban warisan sejarah mereka.
ya kufikir inilah rasanya mengenyam pendidikan di tempat yang bersejarah, saat pertama kulihat gedung salemba 6 dengan arsitektur kolonialnya bak benteng, aku merasakan aroma sejarah yang kental, dan ternyata apa yang kutemui lebih lagi...sejarah sedang berlangsung dan di buat disini dikampus kami ini.
jadi tidak heran bila hari-hari demonstrasi kami jalani dengan hati yang ringan, bolos kuliah, tidak mandi dan pulang ke rumah berhari-hari jamak saja. sedikit demi sedikit kami belajar selain anatomi dan fisiologi serta kawan-kawannya, kami juga belajar bagaimana mendinamisasi sejumlah massa demonstrasi, cara-cara mengamankan ratusan sampai ribuan orang, kami juga belajar mengenali para provokator yang mencari jalan menyusup diantara barisan kami.
mengenali satuan-satuan polisi yang mengawal, menghitung-hitung rasio demonstran dan tenaga medis serta perlengkapannya. sebagian dari kami cukup berbakat menjadi negosiator, dinamisator, Komandan atau sekedar rantai manusia yang tidak kenal lelah. kami belajar bebagai metode mengoyang sebuah pemerintahan, bahkan menjatuhkannya, tapi kami juga belajar mengenali tanda-tanda kapan saatnya mundur teratur dan mengambil langkah seribu. kami belajar bergerak sebagai satu kesatuan dan kami belajar membiasakan diri menempatkan beban kesulitan rakyat diatas bahu kami.
kami belajar banyak hal...dan nampaknya anak-anak sekarang sedang menerima pelajarannya. 300 orang diantara mereka sedang menginap di depan istana..hell yeah! itu sebuah prestasi karena adalah peraturan tidak ada demonstrasi diatas pk 18.00, polisi sudah terlalu relaks, atau diantara anak-anak ini lahir seorang negosiator yang handal.
Gas air mata membuat mereka tunggang langgang hahaha.., aku fikir itu pasti pengalaman mereka yang pertama, karena begitu juga kami dulu, adrenalin begitu menggelegak dan naluri survival lepas dari kekangannya. tapi seiring waktu mereka akan belajar, cara paling efektif menghindari gas air mata hanyalah dengan air bukan pasta gigi teroles di infra orbita, dan seoran g pemberani yang membungkus tangannya dengan kain basah segera mencari granat asap itu tepat setelah ia mendarat, mengambilnya dengan tangan terbungkus rapat dan melemparkannya kembali ke arah barisan polisi, itulah yang dilakukan demonstran di korea, perhatikan saja.
ah masa itu adalah masa-masa jaya, golden times, masa dimana kita merasa akan hidup selamanya, dan tidak ada kepahitan dunia yang tidak sanggup kita hadapi. kami mejalani tepat seperti yang di katakan chairil anwar " sekali berarti sudah itu mati "
aku fikir dengan semua perubahan kurikulum yang mempersempit ruang gerak aktivitas mahasiwa akan sulit sekali mencari mereka yang ringan langkahnya mengukur aspal ibu kota sambil membawa amanat rakyat di bahunya, ternyata tidak mereka tetap hadir, hati-hati yang bening dan bersemangat itu tidak bisa dihentikan oleh apapun kurasa, betapa adil pengaturan yang Allah berikan, setiap zaman memiliki generasinya sendiri, setiap zaman memilki pahlawannya sendiri
dan ini hari ini adalah hari kalian, senang sekali melihat jaket kuning kembali mewarnai jalanan ibukota, hari-hari ini adalah milik kalian, senang sekali melihat sejarah itu tidak putus, maka wakililah kami, wakililah rakyat ini, suarakan jerit hati mereka, suarakan dengan lantang!
karena kalian adalah mahasiswa penyambung lidah rakyat!!
Kamis, 08 Mei 2008
Tukang Tambal Ban dan Motorku
Tiba-tiba jalanan seperti bergelombang, padahal aspalnya mulus sekali...degg aku segera menepi dan melambatkan laju motorku, kulihat ban belakang motorku yang malang sudah hampir kempes sepenuhnya.
celingak-celinguk, tak kulihat kompresosr besar berwarna oranye di sekitar, tapi ada sekumpulan tukang ojek yang mangkal, ah mereka pasti tahu...
masih ada angin sedikit di ban itu , aku segera melaju pelan-pelan mendekati pangkalan ojek itu. alhamdulillah tidak jauh dari pangkalan, mereka menunjukkan si oranye besar, kompresor lengkap dengan abang yang mengoperasikannya, mereka tersebunyi di jalan samping, dibalik truk yang sedang terparkir.
"kempes bang! " aku ngeluh, segera si abang memeriksa ban belakang, seraya bertanya? "kurang angin?" "bocor kali bang" jawabku, soalnya tiba-tiba...
maka segeralah ia mengeluarkan keahliannya, menggunakan linggis kecil, di congkelnya ban itu sampai ban dalamnya bisa keluar setelah pentilnya di lepas menggunakan alat yang sering kulihat tapi tidak tahu namanya itu.
ia membuka katup angin dari kompresornya dan mengisi ban dalam-yang telah terekspose- dengan angin, dicarinya semburan angin dari ban dalam yang telah mengembang penuh itu dengan tangannya, setelah berapa lama ia mencurigai satu titik yang berada disisi luar tidak jauh dari pentil.
diambilnya lidi untuk menyumpal lubang yang amat kecil itu, agak kesulitan, lubang itu ternyata hampir tidak kasat mata, tapi tidak lama lidi itu sudah tertancap. langkah berikutnya ia recheck dengan menggunakan ember lebar berisi air, di celupkannya perlahan area sekitar lidi, untuk memastikan lubangnya suda tepat, "blubuk..blubuk.." terdengar suara dan gelembung udara yang keluar dari dekat lidi, yap itu lah dia sumber kebocoran. periksa tempat lain tidak ditemukan gelembung dan suara desis udara maka dipastikan kebocoran hanya terjadi di satu titik tadi.
menanggulangi problem ini dia mengambil sepotong karet untuk menambal, di potongya seukuran kira-kira 2x2 cm, lalu dipaskan pada area titik kebocoran tadi, bannya sudah dikempeskan dulu tentunya. ditempelnya karet tadi dengan lem, entah merek apa tapi kalengnya si Aibon, sebelumnya permukaan ban dalam di kikirnya agar sedikit menipis, sekaligus membersihkannya agar mudah ditempeli.
di keluarkannya semacam alat press yang dilengkapi rumah api di bawah platformnya. ditaruhnya potongan karet yang telah ditempel tadi pada platform tersebut yng permukaanya telah dilapisi kertas perak alumunium foil, sisa dari bungkus rokok kayaknya. diambilnya bantalan kayu, lalu dipress lah potongan karet yang telah dilem tadi, ditambah dituangkannya secangkir kecil spiritus yang dinyalakan apinya dan ditaruh pada rumahnya yang berada tepat di bawah platform.
jadilah selama beberapa menit potongan karet penambal tadi ditekan kuat dari atas dan di panasi dari bawah. sambil duduk menunggu spiritus habis, dikeluarkannya rokok. sambil bersantai aku mengatakan ini pertama kalinya motor ini ditambal setelah setahun. sambil terkejut ia melemparkan pujian, karena biasanya ia bisa mendapat motor yang sama bisa kembali sebulan sekali, bahkan pernah sampai tiga hari beturu-turut. paku katanya yang jadi penyebab. terfikir oleh ku apa mungkin penyebab bocornya ban ku juga karena paku.
diperiksanya api telah mati, lalu di percikkan air keatas platform, desis air menunjukka platform metal itu sudah teramat panas. dibuka press tersebut dan ajaib karet penambal sudah hampir menjadi bagian dari ban dalam itu sendiri.
sebelum dipasang, diperiksanya ban luar dengan memukulnya beberapa kali sambil diputar, di bagian tebawah terkumpul kotoran dan karat yang entah bagaimana menemukan jalan masuk ke dalam sana, di rabanya sambil membersihkan..tidak ada paku atau benda tajam, sambil mengelengkan kepala dan tersenyum, bukan paku kayaknya, mungkin sekedar berulang tahun saja, sambil melirik plat nomor motorku, tertulis disana 04-12, april 2012 berarti bulan ini usianya sudah setahun.
sambil tersenyum kubalas, memang sudah waktunya kali pak ya, ia mengangguk-angguk. berapa ongkosnya pak? 5000 rupiah saja. harga yang murah fikirku untuk sebuah keahlian berguna yang telah di masterinya dengan baik.
sambil berlalu aku mengucapkan selamat ulang tahun pada motorku yang malang Suzuki New Smash 110 cc, official bike untuk para dokter pas-pasan dari angkatanku, dipakai mulai dari residen bedah saraf, neurologi sampai dokter perusahaan obat dan dosen.
sebagai hadiah aku meberikannya perawatan rutin yang sudah lama tertunda di bengkel langganan, termasuk oli dan saringannya yang baru.
celingak-celinguk, tak kulihat kompresosr besar berwarna oranye di sekitar, tapi ada sekumpulan tukang ojek yang mangkal, ah mereka pasti tahu...
masih ada angin sedikit di ban itu , aku segera melaju pelan-pelan mendekati pangkalan ojek itu. alhamdulillah tidak jauh dari pangkalan, mereka menunjukkan si oranye besar, kompresor lengkap dengan abang yang mengoperasikannya, mereka tersebunyi di jalan samping, dibalik truk yang sedang terparkir.
"kempes bang! " aku ngeluh, segera si abang memeriksa ban belakang, seraya bertanya? "kurang angin?" "bocor kali bang" jawabku, soalnya tiba-tiba...
maka segeralah ia mengeluarkan keahliannya, menggunakan linggis kecil, di congkelnya ban itu sampai ban dalamnya bisa keluar setelah pentilnya di lepas menggunakan alat yang sering kulihat tapi tidak tahu namanya itu.
ia membuka katup angin dari kompresornya dan mengisi ban dalam-yang telah terekspose- dengan angin, dicarinya semburan angin dari ban dalam yang telah mengembang penuh itu dengan tangannya, setelah berapa lama ia mencurigai satu titik yang berada disisi luar tidak jauh dari pentil.
diambilnya lidi untuk menyumpal lubang yang amat kecil itu, agak kesulitan, lubang itu ternyata hampir tidak kasat mata, tapi tidak lama lidi itu sudah tertancap. langkah berikutnya ia recheck dengan menggunakan ember lebar berisi air, di celupkannya perlahan area sekitar lidi, untuk memastikan lubangnya suda tepat, "blubuk..blubuk.." terdengar suara dan gelembung udara yang keluar dari dekat lidi, yap itu lah dia sumber kebocoran. periksa tempat lain tidak ditemukan gelembung dan suara desis udara maka dipastikan kebocoran hanya terjadi di satu titik tadi.
menanggulangi problem ini dia mengambil sepotong karet untuk menambal, di potongya seukuran kira-kira 2x2 cm, lalu dipaskan pada area titik kebocoran tadi, bannya sudah dikempeskan dulu tentunya. ditempelnya karet tadi dengan lem, entah merek apa tapi kalengnya si Aibon, sebelumnya permukaan ban dalam di kikirnya agar sedikit menipis, sekaligus membersihkannya agar mudah ditempeli.
di keluarkannya semacam alat press yang dilengkapi rumah api di bawah platformnya. ditaruhnya potongan karet yang telah ditempel tadi pada platform tersebut yng permukaanya telah dilapisi kertas perak alumunium foil, sisa dari bungkus rokok kayaknya. diambilnya bantalan kayu, lalu dipress lah potongan karet yang telah dilem tadi, ditambah dituangkannya secangkir kecil spiritus yang dinyalakan apinya dan ditaruh pada rumahnya yang berada tepat di bawah platform.
jadilah selama beberapa menit potongan karet penambal tadi ditekan kuat dari atas dan di panasi dari bawah. sambil duduk menunggu spiritus habis, dikeluarkannya rokok. sambil bersantai aku mengatakan ini pertama kalinya motor ini ditambal setelah setahun. sambil terkejut ia melemparkan pujian, karena biasanya ia bisa mendapat motor yang sama bisa kembali sebulan sekali, bahkan pernah sampai tiga hari beturu-turut. paku katanya yang jadi penyebab. terfikir oleh ku apa mungkin penyebab bocornya ban ku juga karena paku.
diperiksanya api telah mati, lalu di percikkan air keatas platform, desis air menunjukka platform metal itu sudah teramat panas. dibuka press tersebut dan ajaib karet penambal sudah hampir menjadi bagian dari ban dalam itu sendiri.
sebelum dipasang, diperiksanya ban luar dengan memukulnya beberapa kali sambil diputar, di bagian tebawah terkumpul kotoran dan karat yang entah bagaimana menemukan jalan masuk ke dalam sana, di rabanya sambil membersihkan..tidak ada paku atau benda tajam, sambil mengelengkan kepala dan tersenyum, bukan paku kayaknya, mungkin sekedar berulang tahun saja, sambil melirik plat nomor motorku, tertulis disana 04-12, april 2012 berarti bulan ini usianya sudah setahun.
sambil tersenyum kubalas, memang sudah waktunya kali pak ya, ia mengangguk-angguk. berapa ongkosnya pak? 5000 rupiah saja. harga yang murah fikirku untuk sebuah keahlian berguna yang telah di masterinya dengan baik.
sambil berlalu aku mengucapkan selamat ulang tahun pada motorku yang malang Suzuki New Smash 110 cc, official bike untuk para dokter pas-pasan dari angkatanku, dipakai mulai dari residen bedah saraf, neurologi sampai dokter perusahaan obat dan dosen.
sebagai hadiah aku meberikannya perawatan rutin yang sudah lama tertunda di bengkel langganan, termasuk oli dan saringannya yang baru.
Rabu, 07 Mei 2008
The 6th Inter Medical school Physiology quiz
Assalamualaikum wr wb
Ada penawaran menarik buat mahasiswa kedokteran yarsi.
the 6th Inter Medical school Physiology quiz will be held at University of Malaya
this coming August 23rd,2008
> terbuka untuk semua mahasiswa
>No registration fee required
>Accomodation and food are provided for all student
>di minta minimal 3 orang per universitas
bagi yang tertarik, diharapkan menghubungi dr Diniwati Mukhtar Mkes, atau dr Indra Kusuma untuk mengikuti seleksi diutamakan yang memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik, memiliki nilai Faal yang baik dan berminat pada bidang ilmu faal.
wassalamualaikum wr wb
ps: tahun lalu diikuti oleh fak kedokteran dari taiwan,singapura,malaysia brunei dll
pps : tahun ini Unpad sudah mendaftar
ppps : informasi sudah ditempel di mading2
Ada penawaran menarik buat mahasiswa kedokteran yarsi.
the 6th Inter Medical school Physiology quiz will be held at University of Malaya
this coming August 23rd,2008
> terbuka untuk semua mahasiswa
>No registration fee required
>Accomodation and food are provided for all student
>di minta minimal 3 orang per universitas
bagi yang tertarik, diharapkan menghubungi dr Diniwati Mukhtar Mkes, atau dr Indra Kusuma untuk mengikuti seleksi diutamakan yang memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik, memiliki nilai Faal yang baik dan berminat pada bidang ilmu faal.
wassalamualaikum wr wb
ps: tahun lalu diikuti oleh fak kedokteran dari taiwan,singapura,malaysia brunei dll
pps : tahun ini Unpad sudah mendaftar
ppps : informasi sudah ditempel di mading2
Selasa, 06 Mei 2008
Rumah Zakat Indonesia
Lembaga Pengumpul zakat yang satu ini berkantor pusat di Bandung, di jakarta mereka sudah lama hadir, sebagian mengenalnya dengan nama DSUQ, Dompet Sosial Ummul Quro', nama yang dipakai waktu jamannya "Dompet" booming sekali dulu gara-gara Dompet Dhua'afa Republika. Rumah Zakat Indonesia atau RZI akhir-akhir ini memfokuskan diri pada Ibu hamil dengan membuka Rumah Bersalin Gratiis (notice bahwa ii-nya ada 2 bukan kesalahan ketik tapi memang telah dipatenkan sebagai brand).
Di jakarta RBG-RZI hadir Jl Taruna 43 Pulogadung. disini selain tersedia bidan yang siap melayani persalinan 24/7 , juga ada klinik umum dan layanan ambulans/jenazah serta sebuah Lembaga Keuangan Mikro Syariah. officenya sendiri terletak di ruko matraman deket jembatan rel KA itu. format seperti ini sudah berlangsung selama setahun dan yang menariknya adalah jumlah pasien umum yang bertambah secara eksponensial. bulan pertama operasonal tahun lalu ada hampir 100 orang yang berobat tapi bulan lalu jumlah pasien umum sudah mencapai 1200-an orang.
tentu ini hal yang amat menggembirakan, senang rasanya bila usaha kita mendapat respon yang baik, dan orang dapat merasakan manfaatnya. memang karena pembiayaan fasilitas ini di dukung oleh dana zakat yang terkumpul maka biaya berobat yang perlu dikeluarkan pasien amat kecil, sering kali tidak lebih dari beberapa ribu rupiah saja. mungkin ini salah satu faktor penyebab tingginya animo masyarakat. disisi lain, pelayanan tim dokter-perawat yang baik, penerapan konsep dokter keluarga dan terutama mungkin angka kesembuhan yang tinggi turut menyumbang tingginya animo tersebut.
di lain pihak ramainya kunjungan, murahnya biaya membawa dampak lain, yang pertama terlihat adalah rendahnya penghargaan terhadap peraturan. banyak pasien yang datang tanpa membawa kartu pasien, yang menyebabkan pegawai administrasi kita harus bekerja ekstra. juga rendahnya penghargaan terhadap kesehatan itu sendiri, sedikit-sedikit berobat, tidak mencoba self medication terlebih dahulu, tidak berusaha merubah kebiasaan hidup/makan, karena tokh nanti tinggal berobat aja. tapi itu dulu, sekarang sudah banyak kemajuan, setelah manajemen mengambil beberapa langkah.
tingginya angka kunjungan dengan total pasien diatas 10.000 kunjungan setahun terakhir, cepat atau lambat akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kasus alergi contohnya cepat atau lambat akan terjadi, keteledoran pemberian obat, persalinan patologis, bahkan malpraktik (duh jangan sampe deh). tapi that sort of thing is bound to happen anytime... jadi kita memang harus selalu berhati-hati. tapi menghadapi 80 orang pasien dalam 8 jam kerja, benar-benar menguras konsentrasi, dan bila konsentrasi buyar, dan jemari kita bekerja langsung berdasarkan informasi yang telinga dengar, tanpa melalui neuron-neuron asosiasi di otak besar terlebih dahulu, bersiaplah bila sewaktu-waktu langit runtuh menimpa kita... ( inget istilahnya Kepala desa Arbaracoucix di Armorik )
oleh karena itu maka tingkat kunjungan harus di rasionalisasikan. harus dilakukan peningkatan level biaya yang harus dikeluarkan pasien, supaya ada penghargaan lebih terhadap kesehatan. bila tingkat kunjungan menurun kita berharap beban kerja dokter bisa menurun, dan diimbangi dengan peningkatan kualitas waktu interaksi dengan pasien, lebih banyak komunikasi, edukasi dan membangun kepercayaan..hal-hal ini bisa meredam masalah yang timbul dikemudian hari, bila ada. tentu level biaya masih jauh dari tingkat komersial, bagaimanapun ini kan lembaga zakat dan kita tidak menarik untung dari mustahik zakat.
3 bulan terakhir ini kunjungan perbulannya sudah menembus angka 1000, satu hal terakhir yang menarik adalah pasien konjungtivis (terutama bakterial) meningkat dari bulan Februari 2008 sebanya 5 orang saja, Maret 11 orang dan April kemarin 37 orang. Sakit mata model ini memang sudah mahfum mudah sekali tersebar dan nampaknya wilayah pulogadung ini sedang merebak luas. bagaimana cara memuus rantai penularannya? faktor apa yang menyebabkannya begitu mudah tersebar? apakah cuaca memiliki pengaruh? pertanyaan-pertanyaan ini seharusnya menggelitik setiap orang yang memiliki naluri peneliti, bagaimana apakah anda tergelitik? :)
Di jakarta RBG-RZI hadir Jl Taruna 43 Pulogadung. disini selain tersedia bidan yang siap melayani persalinan 24/7 , juga ada klinik umum dan layanan ambulans/jenazah serta sebuah Lembaga Keuangan Mikro Syariah. officenya sendiri terletak di ruko matraman deket jembatan rel KA itu. format seperti ini sudah berlangsung selama setahun dan yang menariknya adalah jumlah pasien umum yang bertambah secara eksponensial. bulan pertama operasonal tahun lalu ada hampir 100 orang yang berobat tapi bulan lalu jumlah pasien umum sudah mencapai 1200-an orang.
tentu ini hal yang amat menggembirakan, senang rasanya bila usaha kita mendapat respon yang baik, dan orang dapat merasakan manfaatnya. memang karena pembiayaan fasilitas ini di dukung oleh dana zakat yang terkumpul maka biaya berobat yang perlu dikeluarkan pasien amat kecil, sering kali tidak lebih dari beberapa ribu rupiah saja. mungkin ini salah satu faktor penyebab tingginya animo masyarakat. disisi lain, pelayanan tim dokter-perawat yang baik, penerapan konsep dokter keluarga dan terutama mungkin angka kesembuhan yang tinggi turut menyumbang tingginya animo tersebut.
di lain pihak ramainya kunjungan, murahnya biaya membawa dampak lain, yang pertama terlihat adalah rendahnya penghargaan terhadap peraturan. banyak pasien yang datang tanpa membawa kartu pasien, yang menyebabkan pegawai administrasi kita harus bekerja ekstra. juga rendahnya penghargaan terhadap kesehatan itu sendiri, sedikit-sedikit berobat, tidak mencoba self medication terlebih dahulu, tidak berusaha merubah kebiasaan hidup/makan, karena tokh nanti tinggal berobat aja. tapi itu dulu, sekarang sudah banyak kemajuan, setelah manajemen mengambil beberapa langkah.
tingginya angka kunjungan dengan total pasien diatas 10.000 kunjungan setahun terakhir, cepat atau lambat akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kasus alergi contohnya cepat atau lambat akan terjadi, keteledoran pemberian obat, persalinan patologis, bahkan malpraktik (duh jangan sampe deh). tapi that sort of thing is bound to happen anytime... jadi kita memang harus selalu berhati-hati. tapi menghadapi 80 orang pasien dalam 8 jam kerja, benar-benar menguras konsentrasi, dan bila konsentrasi buyar, dan jemari kita bekerja langsung berdasarkan informasi yang telinga dengar, tanpa melalui neuron-neuron asosiasi di otak besar terlebih dahulu, bersiaplah bila sewaktu-waktu langit runtuh menimpa kita... ( inget istilahnya Kepala desa Arbaracoucix di Armorik )
oleh karena itu maka tingkat kunjungan harus di rasionalisasikan. harus dilakukan peningkatan level biaya yang harus dikeluarkan pasien, supaya ada penghargaan lebih terhadap kesehatan. bila tingkat kunjungan menurun kita berharap beban kerja dokter bisa menurun, dan diimbangi dengan peningkatan kualitas waktu interaksi dengan pasien, lebih banyak komunikasi, edukasi dan membangun kepercayaan..hal-hal ini bisa meredam masalah yang timbul dikemudian hari, bila ada. tentu level biaya masih jauh dari tingkat komersial, bagaimanapun ini kan lembaga zakat dan kita tidak menarik untung dari mustahik zakat.
3 bulan terakhir ini kunjungan perbulannya sudah menembus angka 1000, satu hal terakhir yang menarik adalah pasien konjungtivis (terutama bakterial) meningkat dari bulan Februari 2008 sebanya 5 orang saja, Maret 11 orang dan April kemarin 37 orang. Sakit mata model ini memang sudah mahfum mudah sekali tersebar dan nampaknya wilayah pulogadung ini sedang merebak luas. bagaimana cara memuus rantai penularannya? faktor apa yang menyebabkannya begitu mudah tersebar? apakah cuaca memiliki pengaruh? pertanyaan-pertanyaan ini seharusnya menggelitik setiap orang yang memiliki naluri peneliti, bagaimana apakah anda tergelitik? :)
Langganan:
Postingan (Atom)