Rabu, 09 Januari 2008

Makna Syahadat

"La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah"

Artinya tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah swt, adapun kalimat yang kedua berarti memurnikan kepatuhan kepada hal-hal yang diperintahkan oleh beliau saw dan meninggalkan segala yang dicegah dan dilarangnya.

Dengan mengucapkan kalimat ini dan meyakininya dengan demikian seseorang menjadi muslim. Kalimat tauhid diatas mengandung 4 penafian dan 4 penetapan. penafian yang pertama yang terhadap sesembahan (alihah) yaitu sesuatu yang kita minta agar mendatangkan kebaikan (keuntungan) atau menolak kemudharatan, dengan demikian anda menjadikannya ilah

penafian yang kedua adalah terhadap taghut-taghut ( thawaghit) yaitu sesuatu yang disembah sedang ia ridha atau dicalonkan sebagai sesembahan

kemudian penafian terhadap Andad yaitu sesuatu yang menarikmu dari agama Islam berupa keluarga, tempat tinggal, kerabat, maupun harta. Ia adalah nidd ( tandingan )

"diantara manusia ada yang menjadikan selain Allah tandingan. mereka mencintainya sebagaimana cinta kepada Allah " ( QS Al-Baqarah :165)

sedang yang terakhir penafian terhadap arbab yaitu orang yang menyuruhmu menentang kebenaran dan engkau patuhi

"mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai arbab ( tuhan-tuhan) selainAllah ( QS At-taubah :31)

sedangkan 4 hal yang ditetapkan oleh kalimat tauhid adalah :
  1. Ditetapkan Maksud dan tujuan hanya kepada Allah swt
  2. Ditetapkan pengagungan dan kecintaan hanya kepada Allah swt
  3. Ditetapkan rasa takut dan mengharap hanya kepada Allah swt
  4. serta ditetapkan Taqwa yaitu keharusan memelihara diri dari kemurkaan dan siksa Alalh dengan meninggalkan kemusyrikan dan kemaksiatan, ikhlas beribadah kepada Allah dan mengikuti perintah-Nya sesuai apa yang disyariatkan-Nya
demikian makna dari syahadat yang harus kita ketahui agar kalimat tersebut tidak berhenti di lidah namun merasuk kedalam hati agar dapat menumbuhkembangkan keimanan yang tidak lain dari perkataan dan perbuatan, laku sehari-hari.

bagaimana caranya?
bertanya seseorang pada tabi'i wahb bin munabbih " bukankah la ilaha illallah adalah kunci surga ?" ia menjawab dengan hadist dari Abu Hurairah, "benar namun, tidak ada satu kunci pun kecuali memilki gigi-gigi. Jika engkau menggunakan kunci yang bergigi, pintu akan terbuka. jika tidak,tidak akan terbuka "

Gigi-gigi kunci adalah syarat-syarat la ilaha illallah berikut :
  • mengetahui makna yang dimaksud baik penafian maupun penetapan
  • memiliki keyakinan yang dapat menghilangkan keraguan. benar-benar meyakini kandungan kalimat tersebut
  • menerima konsekuensi kalimat ini dengan hati dan lisannya
  • tunduk pada apa yang dikandungnya dan menolak meninggalkannya
  • jujur dari hatinya, lidahnya sejalan dengan hatinya
  • ikhlas yaitu memurnkan amal perbuatan dari berbagai noda kemusyrikan dengan niat yang baik
  • mencintai kalimat ini, apa yang dikandungnya, konsekuensinya, mencintai orang-orang yang memiliki, mengamalkan dan komitmen dengan syarat-syaratnya serta membenci segala yang dapat mengugurkan hal itu

diambil dari Al-Wala' Wal Bara' ( Loyalitas dan Antiloyalitas dalam Islam) karya Muhammad bin Sa'id Al Qahtani: era intermdia 2005

2 komentar:

Ryu Adhryan mengatakan...

Assalamu'alaikum wrwb
Bpk sangat tertarik sekali membacanya dan dpt menyentuh hati bpk....excelent

Namu ada yang menganggu bpk selama ini melihat ulama2 yang banyak ini bertauhid kepada ALLAH dicampurkan dgn mempercayai atau mengimani imam2 Muslim dan Bukhari 100%,tanpa reserve,seperti beriman kepada ALLAH dan Rasul saja.
ALLAH sudah melarang bertauhid seperti itu,lihatlah ayat ALLAH dibawah ini;

"mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai arbab ( tuhan-tuhan) selainAllah ( QS At-taubah :31)

Pada umumnya umat islam menyekutukan ALLAH dgn rahib2nya(imam2 muslim dan bukhari) ,akibatnya umat islam menjadi umat terbelakang, karena sudah syirik, sudah tidak lagi dijalan yang LURUS.

Bagaimana respond anda?
Mari kita sama sama tukar penafsiranAl quran dan hadits.

Kalau kita benar dlm menafsikan ALLAH akan memberikan reward 2,kalau salah mendapat 1.

Selamat berkenalan ..
Wassalam

Anonim mengatakan...

saya mempercayai bukhari dan muslim, tapi saya tidak mengimaninya,hal ini musti terang perbedaannya.

melalui hadist yang dikumpulkan bukhari dan muslim dalam sahihnya, saya menjadi lebih mampu untuk melaksanakan sunnah nabi saw, dengan kata lain saya dapat memanifestasikan iman pada rasulullah saw

status kesyirikan tidak selalu menjatuhkan pemeluknya menjadi ummat yagn terbelakang, sebab ketertinggalan ummat islam yang utama tentu karena semakin menjauhi Allah dan Rasulnya, sedangkan orang-orang barat semakin maju dan maju salah sat sebabnya tidak lain karena meninggalkan agama mereka kristen,mereka menganut agama liberal, kapital, sosial dan lainnya

Celakkalah orang yang mengambil setiap pendapat ulama meskipun bertentangan dengan dalil dari al-Qur'am dan sunnah. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman. Artinya: “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At Taubah: 31). Ini adalah orang-orang yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai jawaban terhadap perkataan Adi bin Hatim ketika ia mengatakan: “Demi Allah, kami tidak pernah mengibadahi mereka (para alim dan rahib-rahib itu).” Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: “Bukankah mereka menghalalkan yang haram kemudian kalian juga ikut menghalalkannya. Dan bukankah mereka mengharamkan yang halal kemudian kalian ikut mengharamkannya?” Adi menjawab: “Benar.” Nabi bersabda lagi: “Itulah namanya mengibadahi mereka.” (Hadits hasan riwayat Tirmidzi dan Baihaqi).

jelas lah disini bahwa selama ulama itu tidak melanggar qur'an dan sunnah maka ia tidak termasuk andaad