seorang kenalan baru-baru ini mengeluh pada saya bahwa ia ingin menikah namun belum juga berhasil, sementara ibunya sudah bertanya-tanya...banyak sebenarnya buku yang membahas hal ini, dan tema sentralnya adalah kenyataan bahwa jodoh itu ada di tangan Allah swt, bila belum dapat maka harap bersabar.
terfikir oleh saya kembali lagi konsep mestakung yang telah dibahas pada tulisan saya sebelumnya "setelah kemudahan ada kesulitan" keadaan kritis seputar tema pernikahan bisa di capai dengan banyak cara dan amat mungkin berlainan antara satu orang dan yang lain. sebagai contoh bagi seseorang mungkin tekanan keluarga atau peer bisa memicu krisis , orang lain mungkin dorongan pribadi (baca : nafsu syahwat )-nya sedemikian besar hingga bila tidak segera ditanggulangi akan jatuh pada kemaksiyatan dan atau penganiayaan diri sendiri (if u get what i mean)
keyakinan saya adalah jodoh akan semakin sulit kita rasakan, bila keadaaan krisis belum lagi melingkupi. setelah saya lihat perjalanan saya sendiri menuju pernikahan, ternyata tanpa sengaja saya telah melipatgandakan krisis yang saya alami pada bulan-bulan sebelum jodoh menghampiri. jadi kawan bila anda ingin segera menikah, evaluasi diri sudahkah krisis melingkupi anda, atau bahkan sudah hampir menenggelamkan anda. krisis yang saya maksud adalah suatu dorongan intrisik dan atau ekstrinsik untuk segera menikah.
langkah berikut bila krisis sudah memuncak, adalah terus melangkah. jangan berhenti berusaha ( usaha yang halal tentunya ) secara spesisfik usaha yang dimaksud adalah mengadakan sebab-sebab dari datangnya jodoh, yaitu kesiapan mental/psikologis, ilmu dan finansial.
kesiapan psikologis berupa kemampuan bekerja sama, toleransi, keterbukaan dan masih banyak yang lain yang diperlukan untuk berinteraksi secara intens dengan orang lain utamanya lawan jenis.
kesiapan ilmu mencakup ilmu kepemimpinan, wiraswasta, pengelolaan keuangan, sampai fikih munakahat secara detil dan menyeluruh, intinya semua ilmu yang dibutuhkan dalam mengelola organisasi sampai mencapai tujuannya.terakhir kesiapan finansial berupa hard cash sebagai modal awal kita memasuki institusi keluarga, inilah yang sering menjadi ganjalan menyegerakan pernikahan, berapa sebenarnay jumlah yang cukup itu? sebagian baru merasa cukup bila telah memiliki rumah dan kendaraan sendiri, sebagian yang lain mengatakan 10-20 juta cukup, sebagian lain asal ada pekerjaan tetap, lain lagi yang cukup PD dengan kemauan untuk berusaha dan tawakkal.
jadi kawan bila ingin menikah jangan dulu menginventaris siapa calon yang cocok, tapi nilai ulanglah kehidupan anda, dan nilailah kapasitas pribadi anda. sudahkah krisis ini melingkupi diri anda, adakah kemampuan finansial, sudahkah ilmu nya anda pelajari, dan mentalnya udah ada belum? nah bila sudah ada, barulah tembak siapa-siapa yang anda minati dan bersabarlah serta bersangaka baik pada Allah swt, tapi bila belum, segera penuhi sebab-sebab timbulnya akibat yang kita inginkan tersebut, be consistent, terus melangkah agar kehidupan anda mencapai titik kritisnya maka saksikanlah janji Allah, semesta seakan mengatur dirinya agar tercipta keseimbangan yang baru bagi anda.
wallahualam
3 komentar:
Amin,.. insya Allah bisa segera menikah ^_^
Subhanallah...saya merasa "tersindir" he he he..alhamdulillah nemu artikel bagus..sepertinya masa-masa kritis ini sedang menghampiri saya..moga bisa dilalui dengan baik.. Mohon bantuan doanya dr Indra...senang bisa berkenalan di blog ..:)
alhamdulillah, semoga bermanfaat dan Allah memberikan yang terbaik untuk anda
Posting Komentar